Jihad Fisabilillah
Muhammad Mullah Umar, Pemimpin Taliban
Kalimat tersebut keluar dari seorang mujahid sejati yang tidak mau tunduk kepada kafir Amerika dan bersungguh sungguh dalam menegakan syariat Islam di Afghanistan walaupun harus berbenturan dengan ratusan ribu pasukan salib, sementara banyak negara islam lain yang selalu menjilat jilat pantat Amerika seperti anjing yang kelaparan.
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (Al Hajj 39-40)
"Hidup ini adalah perjuangan dan perjuanganlah yang membuat kita hidup" Jihad fi sabilillah merupakan puncak ajaran Islam karena jihad adalah salah satu bentuk dari kesungguhan yang sempurna dari seorang muslim dalam menegakan kalimatullah. Sehingga umat Islam yang melaksanakannya akan mendapatkan kemuliaan dan kejayaan di dunia dan surga Allah di akhirat.
"Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul ( umumnya kaum muslimin) dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS At Taubah 13)
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)
Sebaliknya mereka yang meninggalkan jihad dan tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya untuk berjihad akan hina dan menderita di dunia serta mendapatkan siksa Allah di neraka. Dan umumnya hanyalah ulama ulama su'u yang cinta dunia dan takut mati yang selalu merendahkan ibadah jihad, mereka yang umumnya bisa didikte oleh pihak pembeli harga diri mereka, tak segan segan mengatakan bahwa jihad adalah aktifitas dari segolongan orang yang frustasi, ulama su'u ini merendahkan kaum mujahidin yang menyandang senjata untuk menegakan hukum Allah sementara ulama pecinta dunia ini secara tak langsung mendukung kebiadaban pasukan salib dengan semua peralatan militernya yang telah menghancurkan umat muslim di palestina, irak, afghanistan, filipina dan bahkan di indonesia sekalipun (kasus ambon dan poso).
Pasukan salib sudah paham tentang kehebatan pasukan jihad, sejarah sudah menoreh dengan tinta emas kehebatan pasukan jihad oleh karena itulah pasukan salibis (amerika atau NATO) selalu berupaya memadamkan api jihad walau dengan membeli ulama ulama su'u di seluruh dunia untuk meredam semangat jihad dan sangat terasa sekali hasilnya. seperti halnya di Indonesia hampir semua ulama ceramah di depan umat selalu menutupi ibadah Jihad dan memelesetkan bahwa jihad adalah cukup dengan memerangi hawa nafsu.
Dan setelah umat Islam terlena dengan jihad melawan hawa nafsu maka dengan mudahnya pasukan salib membantai umat Islam seperti di Ambon dan Poso ... naudzubillah min dzalik...
“Hai
orang2 yg beriman apakah sebab apabila dikatakan kepada kamu:
‘Berangkatlah pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di
tempatmu? Apakah kamu puas dgn kehidupan di dunia sebagai ganti
kehidupan di akhirat? Padahal keni’matan hidup di dunia ini di
bandingkan dengan kehidupan akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak
berangkat untuk berperang niscaya Allah akan menyiksa kamu dengan siksa
yg pedih dan diganti-Nya kamu dgn kaum yg lain dan kamu tidak akan
dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” (QS. At Taubah 38-39)
Ketika umat Islam lalai terhadap kewajiban, maka Allah akan menghinakan mereka. Rasulullah saw. bersabda:
”Jika
kalian telah berdagang dengan ‘Inah (sistem riba’), mengikuti
ekor-ekor sapi (sibuk beternak), rela bercocok tanam dan meninggalkan
jihad, pasti Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Allah tidak
akan mencabut kehinaan itu hingga kalian kembali ke ajaran agama
kalian.”
(HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi).
(HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi).
Imam Syahid Hasan al-Banna berkata: Sesungguhnya umat yang mengetahui bagaimana cara membuat kematian, dan mengetahui bagaimana cara meraih kematian yang mulia, Allah pasti memberikan kepada mereka kehidupan mulia di dunia dan keni’matan yang kekal di akhirat. Wahn (kelemahan) yang menghinakan kita tidak lain karena penyakit cinta dunia dan takut mati. Maka persiapkanlah jiwa kalian untuk amal yang besar, dan semangatlah menjemput kematian niscaya diberi kehidupan. Ketahuilah bahwa kematian adalah kepastian dan tidak datang kecuali satu kali. Jika engkau menjadikannya di jalan Allah, maka hal itu merupakan keuntungan dunia dan ganjaran akhirat.
Jihad
secara bahasa berarti bersungguh sungguh dalam mengerahkan dan
mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Dan secara istilah syari’ah berarti seorang muslim mengerahkan dan
mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan meneggakan
Islam demi mencapai ridha Allah SWT. Oleh karena itu kata-kata jihad
selalu diiringi dengan fi sabilillah untuk menunjukkan bahwa jihad
yang dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar
mendapat keridhaan Allah SWT.
Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.
Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati (tingkat keimanan terendah) dan yang paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.
Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah:
Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.
"Perangilah
mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan)
tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu
terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman" (QS At
Taubah 14)
Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati (tingkat keimanan terendah) dan yang paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.
Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah:
”Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad” (QS Al-Hajj 78).
Dengan demikian anda sebagai aktifis dakwah tahu akan hakikat doktrin ‘Jihad adalah Jalan Kami’
Tujuan Jihad
Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat rahmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia. (QS an-Nisaa’ 74-76).
Macam-Macam Jihad
'Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.'
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.
Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat
fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan
kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia
dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.
(Al Baqarah 216-217)
- Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam. Termasuk dalam jihad dengan lisan adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar dan aktifitas politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.
- Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah khususnya bagi perjuangan dan peperangan untuk menegakkan kalimat Allah serta menyiapkan keluarga mujahid yang ditinggal berjihad.
- Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam dan umat Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan Allah). Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di jalan Allah.
Isyarat kepada hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari shahabat Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepadamu tentang pokok pangkal dari semua urusan tiang dan puncak yg tertinggi?” Aku berkata: “Ya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Pokok pangkal dari urusan ini adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncak yg tertinggi adalah jihad ”
Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya berdirinya seseorang pada barisan di jalan Allah, lebih utama daripada ibadah yang dia lakukan di tengah keluarganya selama 70 tahun.”
Keutamaan Jihad dan Mati Syahid
Beberapa ayat Alquran memberikan keutamaan tentang berjihad. Di antaranya, (QS an-Nisaa’ 95-96)(QS as-Shaff 10-13).
Dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
”Pagi-pagi atau sore-sore keluar berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dari Anas ra bahwa nabi SAW bersabda:
”Tidak
ada satupun orang yang sudah masuk surga ingin kembali ke dunia dan
segala sesuatu yang ada di dunia kecuali orang yang mati syahid, ia
ingin kembali ke dunia, kemudian terbunuh 10 kali karena melihat
keutamaan syuhada.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Bagi orang yang mati syahid disisi Allah mendapat tujuh kebaikan:
- Diampuni dosanya dari mulai tetesan darah pertama.
- Mengetahui tempatnya di surga.
- Dihiasi dengan perhiasan keimanan.
- Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari.
- Dijauhkan dari siksa kubur dan dibebaskan dari ketakutan di hari Kiamat.
- Diletakkan pada kepalanya mahkota kewibawaan dari Yakut yang lebih baik dari dunia seisinya.
- Berhak memberi syafaat 70 kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi)
Hukum Jihad Fi Sabilillah
Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Allah SWT berfirman:
“Tidak
sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS
at-Taubah 122).
Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:
1. Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.
”Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang
yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi
mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di
waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang
itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah
neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.”
(QS al-Anfal 15-16).
2. Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .
”Hai
orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di
sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu,
dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
(QS at-Taubah 123)
3. Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang. Rasulullah SAW bersabda:
”Tidak
ada hijrah setelah futuh Mekkah, tetapi yang ada adalah jihad dan
niat. Dan jika kamu diperintahkan untuk keluar berjihad maka
keluarlah (berjihad).”
(HR Bukhari)
(HR Bukhari)
Kata-Kata Jihad
Khubaib
bin Adi ra. berkata ketika disiksa oleh musuhnya, “Aku tidak peduli,
asalkan aku terbunuh dalam keadaan Islam. Dimana saja aku dibunuh,
aku akan kembali kepada Allah. Kuserahkan kepada Allah kapan saja Ia
berkehendak. Setiap potongan tubuhku akan diberkatinya”.
"Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta,
benda dan diri mereka, (mengorbankan jiwa dan raga karena Allah Ta'ala)
adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan" (QS At Taubah 20)
Abdullah bin Mubarak berkata pada saudaranya Fudail bin Iyadh yang sedang asyik ibadah di tahan suci,” Wahai ahli ibadah di dua tahan Haram, jika engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa engkau hanya bermain-main dalam ibadah. Barangsiapa membasahi pipinya dengan air mata. Maka, leher kami basah dengan darah”.
Hal inilah yang membuat Islam berbeda dengan agama yang lain, dimana agama-agama yang lain tidak peduli dengan sesama, sementara Islam mensyariatkan agar semua orang selamat di hari kiamat oleh karena itulah maka dakwah adalah wajib hukumnya dan harus sekuat tenaga mendakwahkan Islam kepada semua orang dan jika perlu memerangi orang-orang yang menentang dan memusuhi Islam. Namun demikian jihad dalam Islam ada aturanya dimana non muslim di berikan pilihan
- Memeluk Islam dengan sukarela
- Tunduk kepada daulah Islamiyah
- pilihan terakhir adalah perang
"Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah
diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada
manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan
janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga
yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima" (QS. Ali
Imran 187)
Kaum kafir pasukan salib sangatlah licik, salah satu tipu daya mereka adalah dengan melemahkan semangat jihad,
dengan sekuat tenaga mereka telah berhasil melemahkan semangat jihad
dengan memanfaatkan media media berita yang memang merupakan golongan
mereka sendiri dan membayar ulama ulama su'u agar menggambarkan bahwa
mujahidin identik dengan teroris dan setelah semangat jihad kaum
muslimin melemah maka dengan seenaknya mereka membantai kaum muslimin.
Dan tipu daya pasukan salib yang lainya adalah HAM, kadang mereka berbicara tentang HAM disaat yang lain mereka menutupi kebiadaban mereka sendiri bahkan dengan HAM juga, memang HAM adalah buatan mereka pada tahun 10 desember 1948 oleh PBB yang juga buatan pasukan salib dan hanya berlaku untuk golongan mereka saja,
Harus diakui bahwa sekarang banyak sekali orang yang mengaku ulama tapi mereka takut untuk melakukan dakwah yang sesuai dengan anjuran Rasulullah yaitu menyebarkan Islam keseluruh penjuru bumi, sementara ulama pengecut ini (ulama su'u atau bisa di katakan pelawak) malah mengeluarkan fatwa yang tidak Islami yaitu mereka menyatakan bahwa jihad adalah perang melawan hawa nafsu, dan mereka sibuk mencari uang dari ceramah-ceramahnya walau mereka didikte oleh pihak yang telah membeli harga diri mereka (ulama yang sering nongol di TV semuanya didikte oleh pihak TV yang telah membayar mereka), hingga mereka tak segan lagi menyimpangkan pengertian jihad kearah yang sangat rendah sampai sampai ada seorang artis yang bodoh yang terpengaruh oleh ulama bodoh juga yang mengatakan bahwa dirinya sedang jihad dengan menjual aurat di kontes kecantikan tingkat dunia.... naudzubillah mindzalik....
Memang sesuai dengan hadis nabi yang menyatakan bahwa Jihad terbesar adalah perang melawan hawa nafsu terutama menundukan diri sendiri untuk tunduk menerima Islam dan menjalankan syariat Islam dan bersungguh sungguh dalam menegakan syariat Islam, dakwah wal Jihad termasuk menyebarkan Agama Islam ke seluruh penjuru Bumi walau apapun resikonya. Dan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap non muslim agar non muslim memeluk Islam dan selamat pada hari kiamat nanti.
Dan tipu daya pasukan salib yang lainya adalah HAM, kadang mereka berbicara tentang HAM disaat yang lain mereka menutupi kebiadaban mereka sendiri bahkan dengan HAM juga, memang HAM adalah buatan mereka pada tahun 10 desember 1948 oleh PBB yang juga buatan pasukan salib dan hanya berlaku untuk golongan mereka saja,
Harus diakui bahwa sekarang banyak sekali orang yang mengaku ulama tapi mereka takut untuk melakukan dakwah yang sesuai dengan anjuran Rasulullah yaitu menyebarkan Islam keseluruh penjuru bumi, sementara ulama pengecut ini (ulama su'u atau bisa di katakan pelawak) malah mengeluarkan fatwa yang tidak Islami yaitu mereka menyatakan bahwa jihad adalah perang melawan hawa nafsu, dan mereka sibuk mencari uang dari ceramah-ceramahnya walau mereka didikte oleh pihak yang telah membeli harga diri mereka (ulama yang sering nongol di TV semuanya didikte oleh pihak TV yang telah membayar mereka), hingga mereka tak segan lagi menyimpangkan pengertian jihad kearah yang sangat rendah sampai sampai ada seorang artis yang bodoh yang terpengaruh oleh ulama bodoh juga yang mengatakan bahwa dirinya sedang jihad dengan menjual aurat di kontes kecantikan tingkat dunia.... naudzubillah mindzalik....
Memang sesuai dengan hadis nabi yang menyatakan bahwa Jihad terbesar adalah perang melawan hawa nafsu terutama menundukan diri sendiri untuk tunduk menerima Islam dan menjalankan syariat Islam dan bersungguh sungguh dalam menegakan syariat Islam, dakwah wal Jihad termasuk menyebarkan Agama Islam ke seluruh penjuru Bumi walau apapun resikonya. Dan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap non muslim agar non muslim memeluk Islam dan selamat pada hari kiamat nanti.