Al Manshurah

"Golongan yang mendapatkan Pertolongan "

 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُعَاوِيَةَ

بْنِ قُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Mu’awiyah bin Qurrah dari Bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku mendapat pertolongan. Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga terjadi hari kiamat.”



Sanad hadits:
  1. Muhammad bin Basyar bin Utsman Al Abdi Al Bashri Abu Bakar Bundaar, tsiqah 252H.
  2. Muhammad bin Ja’far Al Hudzali Al Bashri ghundar, tsiqah 193H.
  3. Syu’bah bin Hajjaaj bin Al Ward Abu Bistham Al Wasithi, tsiqah hafidz mutqin, sufyan Ats Tsauri menganggapnya sebagai amiirul mukminin dalam hadits, ia yang pertama kali memeriksa hadits di iraq dan membela sunnah, 160H.
  4. Mu’awiyah bin Qurrah bin Iyaas Abu Iyaas Al Bashri, tsiqah, 113H.
  5. Qurrah bin Iyaas bin Hilaal abu Mu’awiyah, shahabat mulia, 64H.

Derajat hadits:
Sanad hadits ini shahih, dan hadits ini dikeluarkan juga oleh Bukhari dan Muslim.
Fawaid hadits:
  1. Bahwa kebenaran itu tidak akan pernah sirna dan akan terus bersinar disetiap zaman dan generasi.
  2. Akan adanya sekelompok umat Muhammad yang senantiasa membela sunnahnya dan berpegang kepada kebenaran di setiap zaman, semoga kita termasuk dalam golongan mereka. Amiin
  3. Mereka adalah firqah naajiyah dan thaaifah manshurah yang selalu berpegang kepada jalan Rasulullah dan para shahabatnya.
  4. Imam Ahmad mengatakan bahwa mereka adalah ahlul hadits yang selalu berpegang kepada hadits dan menapaki jejak kakinya.
  5. Bahwa mereka akan terus berjalan dan menebar walaupun dicemoohkan oleh orang yang mencemooh dan dimusuhi oleh ahlul bida’
  6. Mereka akan senantiasa ditolong oleh Allah baik dengan kekuatan fisik maupun kekuatan hujjah dan keterangan.
  7. Mereka akan senantiasa ada sampai ditiupkan angin yang lembut yang mencabut nyawa setiap muslim sebelum ditiupnya sangkakala.
Dan sejarah terus berlanjut dengan hadirnya seorang pemberani dari tanah Kandahar yang begitu berani menentang kekuasan NATO yang begitu angkuh bak Firaun di jaman nabi Musa, dialah Mullah Muhammad Umar.

Pemuda Muhammad Umar mulai ikut berjihad pada tahun 1980 ketika tanah airnya diinvasi Uni soviet. Dibumi Afgan ini, sembilan tahun kedepan, bersama mujahidin dari Arab, dimana Muhammad Omar bersahabat dengan Usamah bin Ladin, akhirnya mampu mengusir Uni Soviet. Mujahidin perkasa ini tidak hanya terlibat dalam perang-perang kecil, tapi jauh lebih dari itu, perang besar yang menewaskan pasukan elit Soviet telah mereka lakukan, dan tak ayal kaum kuffar hengkang. Setelah berjihad perang usai tahun 1989, Muhammad Omar meneruskan belajarnya, dan dia menyatakan kembali, tetap, sebagai thaliban (murid/santri/mahasiswa).

Perginya Unisoviet pada akhir tahun 1989 bukan berarti tidak menyisakan masalah. Mujahidin yang awalnya bersatu melawan agresor, kemudian mulai berperang satu sama lain (civil war), dan perampokan, pemerkosaan, serta korupsi merajalela. Krisis keamanan, ketegangan, ketertiban, terus terjadi, dan dengan demikian gejala agama Islam sebagai agama mayoritas di Afgan seakan jauh ditinggalkan. Tahun 1989-1994 adalah masa chaos, brutal, dan out of law.

Melihat kenyataan ini, Muhammad Omar menginginkan perubahan, kembali ke dienul Islam. Dengan latar belakang bangsa yang keras, dan Islam yang sudah mengakar sejak jaman Khulafaur Rasyidin Omar bin Khattab, cukup mudah mengumpulkan beberapa pemuda yang mau merubah kekeliruan ini. Dengan meminjam sepeda motor, Muhammad Omar mendatangi setiap sekolah untuk mengajak siswa untuk berjihad melawan kerusakan di bumi Afgan, mereka sepakat untuk bertemu keesokan harinya. Namun kenyataan berbicara beda. Pukul 1 dini hari, pemuda sudah berkumpul di rumah Muhammad Omar. Belum genap 24 jam seperti yang diharapkan, ternyata mujahidin datang lebih awal.

Dengan meminjam 2 mobil kepada pengusaha lokal yang kaya, dan senjata sisa jihad melawan kaum kuffar Uni Soviet, para murid-murid sekolah ini mulai melakukan peperangan melawan veteran yang melakukan kejahatan. Selama 2 tahun, 1994-1996, thaliban ini banyak kawasan yang semula dikuasai pihak yang bertikai kemudian dapat direbut, bahkan ada yang menyerahkan secara sekarela kepada Thaliban serta menyatakan berafiliasi juga tunduk dengan mujahid yang mata kanannya buta karena terkena mortir Soviet tahun 1989.

Tahun 1996, Thaliban menguasai Kabul. Ibu kota Afgan ini dimasuki anggota Thaliban, gambar Mullah Muhammad Omar tertangkap kamera wartawan, baik itu lokal ataupun internasional, dengan sorban kepala berwarna putih dan jubah berwarna gelap yang diyakini milik mendiang Nabi Mahammad SAW, beliau dengan tenang memasuki kota Kabul, tak ketinggalan Usamah bin Ladin juga ikut dalam rombongan. Afgan kemudian dinyatakan sebagai negara Islam, tentunya ditetapkanlah Syariat Islam. Selama tahun 1996-2001 kinerja pemerintahan Thaliban terbilang tegas, alhasil heroin, pelacuran, pemerkosaan, korupsi, dan kejahatan turun drastis, bahkan teramat kecil. Taliban telah mengembalikan keteraturan.

Negara yang melaksanakan Islam secara kaffah sesuai syariatnya, menarik Osama untuk bermukim di Afgan, dan Thaliban memposisikan Osama sebagai tamu kehormatannya. Kesamaan visi dan misi, khususnya akan tegaknya Khilafah Islamiyah, penerapan Syariat Islam, dan menolong ummat Islam dibelahan dunia karena kezoliman Amerika Serikat, Israel, dan negara liannya, kemudian menjadikan Mullah Muhammad Omar berikut anggota Thaliban dengan Osama Bin Laden bersama Al Qaeda terjalin hubungan yang erat, bedanya hanya sedikit: Thaliban adalah orang Afgan, dan Al Qaeda adalah berasal dari ummat muslim dari seluruh dunia. Tentunya, pengalaman bersama melawan Unisoviet menjadi kenangan flamboyan bagi kedua pahlawan Islam ini.
Amerika Serikat masuk dalam target penghancuran karena berbuat zolim dalam bentuk dukungan politik ataupun militer kepada Israel, ataupun embargo ke Iraq yang sebabkan bayi mati secara sistematik karena kelaparan. Tidak mengagetkan kemudian Thaliban menolak ijin Amerika Serikat yang akan membangun pipa minyak melewati bumi Afgan. Amerika merayu sekaligus mengancam Thaliban, kira-kira seperti ini:
"Jika engkau memberi ijin, maka akan kami berikat karpet emas, tapi bila tidak, maka bom akan berjatuhan di Afgan"
Di Afgan inilah perencanaan penghancuran menara kembar WTC dan Pentagon dilakukan, ini artinya kedua belah pihak sudah siap berperang. Bagi Amerika Serikat, Thaliban dengan Al Qaeda sama saja, sederhana alasannya: mereka tidak mau tunduk dengan negara adi daya. Perang akan berlangsung, dan mereka mengetahuinya. Dengan seijin Allah yang maha digdaya, dan sudah tentu menampakkan secara nyata kecerobohan sekaligus kebodohan AS-CIA yang membabi buta, tejadilah peristiwa bersejarah, yakni negara yang katanya superpower yang tidak pernah diserang negara lain, apalagi di pusat kotanya sejak tahun 1776, dikagetkan dengan aksi jihad 19 syuhada pada 11 September 2001. yang pada dasarnya amerika sendiri lah yang mendesain kehancuran WTC.

Usamah bin Ladin dijadikan sasaran kemarahan negara Paman Sam, dan Afgan sebagai tempat bermukimnya akan dibombardir Amerika Serikat. Hal ini disebabkan pemerintah Thaliban tidak mau menyerahkan Usamah bin Ladin, dan ditengah-tengah ulama dan para rakyat yang hadir di masjid, Mullah Muhammad Umar dengan lantang berkata, kira-kira seperti ini:
"Diserahkan atau tidak saudara kita Osama, kaum Kuffar (Amerika Serikat dan sekutunya) tetap akan menyerang kita."
Selanjutnya disiapkannya strategi, dengan kekuatan persenjataan sisa jihad tahun 80-an, bergerilya adalah solusinya. Memang Thaliban dapat digulingkan Amrikiyah dengan dikuasainya Kabul dan mengangkat boneka baru: Karzai, tapi kenyataannya Thaliban tidak pernah terguling, mereka terus berperang. Bom jihad dan penyerangan terhadap patroli dan pos militer Amerika Serikat, NATO yang kemudian bergabung, dan negara sekutu lainnya terus berlangsung hingga tahun 2007 sampai sekarang (maret 2011)

Risalah ini bersumber kepada buku "The Giant Man-Biografi Muhammad Mullah Umar" yang ditulis oleh orang terdekat, menjelaskan bahwa Mullah Muhammad Omar bukanlah mitos, atau tokoh yang digambarkan oleh intelejen dan berita. Tentunya, pembaca dibawa ke tanah Afgan yang keras kehidupannya, dan gelora jihad yang selalu subur. Menurut beberapa hadis yang kuat, amat diyakini bahwa di Khurasan (Afgan salah satu wilayahnya) akan muncul kekuatan Islam akhir jaman dalam membela secara sungguh-sungguh ummat Islam dan menjadi pasukan, pengawal Imam Mahdi dalam menghancurkan Dajjal. Di Khurasan inilah, akan muncul Khilafah Islamiyah. Nabi Muhammad bersabda:
"Jika kalian melihat bendera-bendera hitam datang dari Khurasan, disana ada Khalifatullah, Al Mahdi" (HR. Ahmad).


Mullah Muhammad Omar, walupun sudah diangkat sebagai Khalifatullah oleh ulama dan mujahidn Afgan, serta secara sukarela berperang melawan Soviet, tetap dia masih menganggap dirinya sebagai Thaliban (murid/santri). Disinilah kekuatannya, tak mengagetkan bilamana bumi Afgan yang dipimpinnya, dari yang awalnya full of chaos kemudian berubah menjadi obey the order, menyatakannya sebagai The Giant Man, sosok manusia yang mampu tegar dikerasnya Afgan dan menolak tunduk kepada Amerika Serikat!!!

Beliau lahir di wilayah Urzajan pada tahun 1962 M.
Beliau meneruskan sekolah di Sanj Sar, di wilayah Mayond di propinsi Qandahar. Akan tetapi, korupsi besar-besaran dan bencana yang hebat yang meporak-porandakan Afghanistan menjadi sebab terjadinya perselisihan di kalang jama’ah jihad. Hal tersebut membuat Mullah Umar mulai berpikir untuk berperang melawan korupsi dan menghancurkan mungkarat yang telah menyebar hampir di seluruh Afghanistan.

Beliau mengumpulkan murid-murid dari agama tersebut dan dari beberapa kelompok study ( halaqah ) untuk melaksanakan tujuannya pada musim panas tahun. Pada tahun 1994 M, mereka mulai bekerja dengan beberapa bantuan beberapa pengusaha dan tuan tuan tanah. Beliau bersama kelompok kecil murid sekolah ilmu syari’ah dan Maulawi Afghan di Qandahar mulai memburu para perampok dan pencuri yang menjarah para musafir maupun pedagang. Kemudian para murid yang dipimpin Mullah Umar melucuti senjata para pencuri dan mendapati beberapa wanita terbunuh, para pencuri melarikan diri dari Qandahar.

Masyarakat disana kemudian mengganti gubernur yang merupakan pengikut Rabbani yang memerintah Kabul saat itu. Penggantian ini karena ketidakmampuan gubernur untuk menangkap para pencuri yang tak terhitung jumlahnya. Kemudian mereka menunjuk Mullah Umar menjadi amir atas mereka. Kemudian beliau mengumumkan pemberlakuan syari’at di Qandahar. Dan ini cerita awalnya Amirul Mu’minin berkisah dengan mulutnya sendiri yang direkam dan di siarkan stasiun radio bernama suara syari’ah di Qandahar. Stasiun radio ini menjadi stasiun radio islam pemerintah islam.

Beliau berkata : “saya telah belajar di sebuah sekolah di kota Sanj Sar di Qandahar dengan sekitar 20 murid yang lain. Kemudian korupsi, pembunuhan, perampasan dan perampok telah melampaui ambang batas dan pengawasan berada pada tangan orang korup dan jahat. Tidak seorangpun membayangkan bisa mengubah dan memperbaiki situasi. Saya telah memikirkan hal tersebut sungguh-sungguh dan berkata pada diri saya sendiri, ……Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286).

Ayat ini cukup bagi saya untuk meninggalkan perkara ini karena tidak satu pun berada dalam kemampuan saya. Akan tetapi saya yakin kepada Allah dengan keyakinan yang murni dan barangsiapa yang meyakini Allah denga keyakinan ini maka harapannya tidak akan sia-sia. Orang-orang mungkin penasaran : kapan gerakan ini mulai ? Siapa di balik gerakan ini? Siapa yang membiayai? Siapa yang memimpin dan mengatur gerakan ini?

Dan saya berkata : awal dari gerakan ini adalah ketika saya menutup buku saya di sekolah dan mengajak satu orang bersama saya. Kami berjalan kaki ke wilayah Zanjawat. Dari sana saya meminjam sepeda motor kepada seseorang bernama Surur, kemudian kami pergi ke Talukan. Itulah awal dari gerakan ini dan hilangkan pemikiran lain dari benak anda.

Kami mulai mendatangi murid-murid di sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok kajian (halaqah) pada pagi hari itu. Dan kami telah mendatangi satu halaqah yang diikuti sekitar 14 orang yang sedang belajar. Saya kumpulkan mereka mengelilingi saya dan saya berkata bersama mereka,

“Agama Allah telah diinjak-injak. Masyarakat terbuka mempertontonkan perbuatan setan. Ahli agama menyembunyikan agama mereka, sehingga setan mengendalikan seluruh wilayah mereka. Mereka mencuri uang masyarakat, menyerang kehormatan masyarakat, membunuh orang lalu menindihnya dengan batu di pinggir jalan. Mobil yang lalu-lalang melihat mayat dipinggir jalan dan tidak bergerak untuk menguburkannya di bumi secara layak.”

Saya berkata kepada mereka. “Tidak mungkin hanya meneruskan belajar pada kondisi seperti ini. Masalah-masalah tidak mungkin diselesaikan hanya dengan slogan-slogan. Kami, para murid, ingin bangkit melawan korupsi. Jika kalian ingin benar-benar bekerja bagi agama Allah, maka kita harus meninggalkan bangku study. Saya akan jujur kepada kalian. Tidak seorangpun membantu kami meskipun satu rupee (mata uang Pakitan). Sehingga kalian tidak akan berasumsi kami akan menyediakan makanan untuk kalian, bahkan mungkin kami yang akan meminta bantu an makanan dan tenaga dari masyarakat"

Saya berkata, “Ini bukanlah pekerjaan satu hari, satu minggu, satu bulan atau bahkan satu tahun. Ini akan memakan waktu yang sangat lama. Apakah kalian sanggup atau tidak?

Saya berkata untuk memberi semangat mereka, “Setan yang sedang bertahta itu seperti ketel besar yang menghitam karena panasnya. Padahal hari itu adalah hari-hari pada musim panas yang sangat panas. Perang melawan agama Allah sedang dilancarkan. Kami mengaku berasal dari pasukan Allah dan kami tidak dapat melakukan aksi apapun untuk mendukung syari’at-Nya.”

Saya berkata kepada mereka, “Jika kita menaklukkan satu wilayah, kita akan mempertahankannya. Jangan mengeluh tidak bisa belajar atau kekurangan uang dan persenjataan. Jadi, dapatkah kalian melakukan aksi ini atau tidak?”

Kemudian tidak satu pun dari empat belas orang tersebut yang menerima rencana untuk melakukan aksi dan mereka berkata, “Kami mungkin bisa melaksanakan beberapa tugas pada hari jum’at.” Jadi saya berkata kepada mereka, “Siapa yang mau melakukan di ujung ini?”


"Saya menjadikan Allah ta’ala sebagai saksi bahwa ini adalah kebenaran saya akan bersumpah atas hal tersebut di hadapan Allah ta’ala, di hari pembalasan. Gerakan ini adalah akibat dari keyakinan kepada Allah karena jika saya mengukurnya dari hasil pendidikan sekolah atau halaqah seperti halaqah tersebut, saya mungkin telah kembali ke sekolah. Tetapi saya memenuhi janji kepada diri saya sendiri untuk mencari ridha Allah ta’ala. Sehingga Allah ta’ala menolong saya seperti yang telah anda lihat sekarang ini. Setelah itu saya pergi ke tempat halaqah yang lain, saya diikuti tujuh orang. Setelah saya menjelaskan apa yang telah saya paparkan sebelumnya, semua peserta halaqah siap ikut melakukan aksi gerakan bersama saya"

Semua peserta berasal dari satu bangsa, tidak ada perbedaan antara yang muda dan yang tua, antara yang anak-anak dan yang remaja, yang pria dan wanita. Pekerjaan didasarkan pada ketetapan dari Allah ta’ala, sehingga Allah menguji saya sejak permulaan gerak ini. Kemudian kami pergi lagi mengendarai motor ke beberapa sekolah dan halaqah, sampai waktu shalat ‘Ashar tiba, terkumpul 53 orang yang siap. Kemudian saya mengatakan kepada mereka, “Datanglah besok pagi.” Dan saya kembali ke sekolah di Sanj Sar. Akan tetapi, mereka telah datang pada pukul 01:00 dini hari ke Sanj Sar. Jadi, itulah permulaannya.

Pekerjaan telah dimulai bahkan 24 jam berlalu dari idenya. Salah satu dari teman saya memimpin mereka shalat. Ketika dia telah selesai memimpin shalat shubuh, seorang pengikut berkata, “Malam tadi ketika saya sedang tidur, saya melihat para malaikat memasuki Sanj Sar dan tangan-tangan mereka begitu lembut, jadi saya minta mereka mengusap saya untuk perlindungan.”

Dan pagi itu, pada pukul 10:00, kami minta dua bantuan mobil dari al-Hajj Bishri, salah satu pengusaha di wilayah tersebut. Dia memberi kami dua buah mobil, sebuah mobil kecil dan sebuah truk kargo besar. Kemudian kami memindahkan murid-murid tersebut ke wilayah Kashk Nukhud. Beberapa orang lagi bergabung bersama kami, sehingga jimlah kami menjadi banyak. Kami meminjam persenjataan dari masyarakat. Jadi, inilah permulaan gerakan ini dan ini berlanjut.

Beliau mulai berjihad jauh bertahun-tahun lampau dan tidak pernah berbicara dalam wawancara dengan republik atau jurnalis. Beliau telah menghabiskan masa jihad melawan Uni Soviet, sebagai pemimpin sekelompok mujahidin di medan jihad di bawaqh komando Mullah Tik Muhammad yang menjadi bagian dari al-Jam’iyyah al-Islamiyah di propinsi Qandahar. Beliau terluka pada sebuah peperangan melawan Uni Soviet yang menyebabkan beliau kehilangan sebelah matanya. Kemudian beliau dari satu organisasi ke organisasi yang lain, sampai menetap pada satu organisasi sebelum peristiwa genting Thaliban dalam “Gerakan Politik Islam” yang dipimpin Maulawi Muhammad Nabi.

Berita perdamaian menyebar di Qandahar. Konvoi dari para murid dan penduduk pripinsi barat daya yang berbatasan dengan Qandahar mulai berdatangan. Penduduk Qandahar yang telah mengetahui perjuangan para murid melawan kejahatan meminta mereka mengambil alih tersebut menjadi wilayah kekuasaan mereka dan menerapkan syari’at islam. Mereka membantu pengalihan kekuasaan dan penerapan syari’at. Dengan begitu para murid disebut “Taliban” (jama’ dari Talabah yang berasal dari bahasa Pashto/Pashtun) mengambil alih kekuasaan hampir seperlima Afghanistan tanpa peperangan, tetapi dengan keinginan penduduknya menginginhkan syari’at dan keamanan.

Taliban, murid ilmu syari’ah di kalangan masyarakat Afghan, telah maju kedepan melewati propinsi-propinsi di utara dan timur tanpa banyak usaha dan Rabani, penguasa di Kabul, tidak mengumumkan sikapnya dikarenakan pengetahuannya bahwa dari pasukan saingannya, Hikmatyar, adalah mereka yang memisahkan wilayah mereka dari Kabul. Sebagai gantinya, dia menawarkan bantuan kepada mereka sebagai sebuah gerakan syari’ah yang memegang kendali atas penduduk yang sangat banyak, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Tetapi Hikmatyar memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerah kepada Thalibandi wilayah Ghazni. Kemudian bagian utara mencapai Kabul, dimana wilayah-wilayahnya telah jatuh ketangan Thaliban satu persatu tanpa peperangan atau dengan sedikit peperangan. Sebagian besar kekuatan, kelompok dan bahkan pencuri dan perampok ulung pun ragu-ragu untuk berperang melawan murid-murid ilmu syari’ah (Thaliban).

Beberapa partai yang lain, seperti partai “Yunus Khalis” dan pasukan “Haqqani” menyerahkan wilayah mereka di Baktiya dan Khost kepada Thaliban. Sebagian besar kekuatan “Sayyaf” menolak berperang dengan Talabah dan menyerahkan “Nankarhar” dengan ibu kotanya “Jalalabad” ketika mereka melihat kepemimpinan Talabah, penerapan syar’i mereka, amar ma’ruf nahi mungkar mereka, perlindungan keamanan yang mereka berikan dan pemberantasan kejahatan tingkat tinggi dan pengamanan jalan raya.

Mullah ‘Umar Sebagai Amirul Mu’minin
Setelah Talabah mencapai pinggir kota Kabul, pertemuan besar digelar oleh para ulama yang jumlahnya mencapai 1500 orang. Pertemuan itu langsung antara 31 Maret sampai4 April 199 M dan Mullah Muhammad ‘Umara secara resmi dipilih sebagai amir dari gerakan Thaliban dan diberi gelar Amirul mi’minin. Sejak hari itu Thaliban mengangapnya sebagai amir syar’I yang menurut mereka memiliki seluruh hak dari khalifah.
Talabah mencapai pinggiran kota Kabul dan pergi menemui Rabbani dengan sejumlah permintaan. Permintaan yang paling penting adalah :

* Penerapan syari’at.
* Menganti penguasa komunis dan pengikutnya dari pemerintahan.
* Memindahkan wanita dari gedung pemerintahan.
* Mencegah korupsi, pelacuran, sinema, musik, video bejat yang telah menyebar di Kabul.

Rabbani meminta satu konvoi dari Thaliban untuk berunding dengannya. Mereka mengirim satu konvoi dan ternyata dikhianati oleh pasukan menteri pertahanan, bahkan setelah mereka mengirim perjanjian bahwa mereka akan menyerahkan senjata, berhenti berperang dan memulai negoisasi. Kemudian pasukan menteri pertahanan tersebut membunuh sejumlah peserta konvoi Thaliban yang datang kepada mereka. Disebutkan bahwa jumlah Thaliban yang dibunuh mencapai 250 orang. Setelah itu tidak ada lagi yang terjadi kecuali Thaliban menyerang Kabul yang takluk begitu cepat pada 26 September 1996 M.

Thaliban menaklukkan wilayah-wilayah utara Afghanistan pada tahun 1997 M. sedang Bamiyan, yang menjadi pusat Rafidhah di Afghanistan takluk pada tahun 1998 M. sebelum itu, lembah Kayan yang dikontrol tentara Aghakani Isma’ili juga tumbang. Thaliban memperoleh rampasan perang berupa senjata yang tak terhitung jumlahnya. Di sebutkan bahwa ahlu sunnah tidak pernah memasuki lembah ini selama 800 tahun sebelumnya.
Seperti itulah kurang dari empat tahun. Thaliban telah menguasai 95 persen tanah Afghanistan sejak Mullah Muhammad ‘Umar, semoga Allah melindunginya dan saudara-saudara mujahidin mulai melindungi kehormatan sekelompok muslimah yang dirusak pencuri dan perampok.

Itulah asal sebelum Amerika memerangi negara Islam ni, akan tetapi setelah Amerika menyatakan perang dengan negara ini, yang memang amerika selalu membenci Islam maka sejarah seolah terbalik jauh sekali, amerika yang sudah pintar memutar balikan fakta, sangat pintar dalam membuat propaganda dan menguasai media dengan seenaknya mengatakan bahwa Taliban   adalah sekelompok orang biadab, perampok ulung dan mengeruk keuntungan dari penjualan kokain dan semua anjing-anjing media berita akan menggonggong sesuai dengan bualan amerika termasuk media berita yang ada di indonesia, termasuk semua berita bohong tentang penghancuran gedung WTC dimana orang-amerika sendiri pun percaya bahwa yang menghancurkan gedung tersebut adalah "orang dalam" yang selalu di ingkari oleh Bush, sementara semua anjing anjing media piaraan amerika menutup mata akan kebiadaban amerika yang telah mengakibatkan ratusan ribu rakyat irak meninggal dengan tanpa alasan yang jelas, dan menutup mata akan kebiadaban bos nya amerika yaitu Israel yang telah menjajah Palestina sejak tahun 1948.

Dengan keteguhan seorang mujahid sejati Mullah Muhammad Umar menentang keangkuhan Amerika dan menyatakan dengan tegas :

"Jika tidak ada lagi yang tertingal di Afghanistan kecuali darahku, aku akan melindungi Usamah bin Ladin dan mujahidin Arab dan aku tidak akan pernah menyerahkan mereka"  
Muhammad Mullah Umar, Pemimpin Taliban


"Agar sejarah tertulis dan kaum muslimin bersaksi untuk kami bahwa kami terbunuh untuk mencari ridho Allah, atas dasar Islam dan Tauhid kami. Lebih baik kami bersama Allah daripada sejarah di tulis tetapi kaum muslimin bersaksi melawan kami bahwa kami telah hidup sehat dan sejahtera setelah kami menukar asas kami dan kesucian panji jihad, Barangsiapa berpikir bahwa negri kaum muslimin akan diberkati dengan kekuasaan tanpa ujian dan cobaan maka dia orang bodoh yang tidak mengetahui biografi Rasulullah SAW" 
(Amirul Mu'minin, Mullah Muhammad Umar )

Download video mobile :
Taliban menyerang US Base di Noristan : Taliban.3gp
Taliban menguasai US base.3gp 
Hancurnya Chinook : chinok.3gp
Taliban burn humvees : taliban_burn_humvees.3gp

Jihad Fisabilillah

"Jika tidak ada lagi yang tertingal di Afghanistan kecuali darahku, aku akan melindungi Usamah bin Ladin dan mujahidin Arab dan aku tidak akan pernah menyerahkan mereka"  
Muhammad Mullah Umar, Pemimpin Taliban 

Kalimat tersebut keluar dari seorang mujahid sejati yang tidak mau tunduk kepada kafir Amerika dan bersungguh sungguh dalam menegakan syariat Islam di Afghanistan walaupun harus berbenturan dengan ratusan ribu pasukan salib, sementara banyak negara islam lain yang selalu menjilat jilat pantat Amerika seperti anjing yang kelaparan.


"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (Al Hajj 39-40)
 

"Hidup ini adalah perjuangan dan perjuanganlah yang membuat kita hidup"  Jihad fi sabilillah merupakan puncak ajaran Islam karena jihad adalah salah satu bentuk dari kesungguhan yang sempurna dari seorang muslim dalam menegakan kalimatullah. Sehingga umat Islam yang melaksanakannya akan mendapatkan kemuliaan dan kejayaan di dunia dan surga Allah di akhirat.

"Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul ( umumnya kaum muslimin) dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman"  (QS At Taubah 13)

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)
 


Sebaliknya mereka yang meninggalkan jihad dan tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya untuk berjihad akan hina dan menderita di dunia serta mendapatkan siksa Allah di neraka. Dan umumnya hanyalah ulama ulama su'u yang cinta dunia dan takut mati yang selalu merendahkan ibadah jihad, mereka yang umumnya bisa didikte oleh pihak pembeli harga diri mereka, tak segan segan mengatakan bahwa jihad adalah aktifitas dari segolongan orang yang frustasi, ulama su'u ini merendahkan kaum mujahidin yang menyandang senjata untuk menegakan hukum Allah sementara ulama pecinta dunia ini secara tak langsung mendukung kebiadaban pasukan salib dengan semua peralatan militernya yang telah menghancurkan umat muslim di palestina, irak, afghanistan, filipina dan bahkan di indonesia sekalipun (kasus ambon dan poso).

Pasukan salib sudah paham tentang kehebatan pasukan jihad, sejarah sudah menoreh dengan tinta emas kehebatan pasukan jihad oleh karena itulah pasukan salibis (amerika atau NATO) selalu berupaya memadamkan api jihad walau dengan membeli ulama ulama su'u di seluruh dunia untuk meredam semangat jihad dan sangat terasa sekali hasilnya. seperti halnya di Indonesia hampir semua ulama ceramah di depan umat selalu menutupi ibadah Jihad dan memelesetkan bahwa jihad adalah cukup dengan memerangi hawa nafsu. 
Dan setelah umat Islam terlena dengan jihad melawan hawa nafsu maka dengan mudahnya pasukan salib membantai umat Islam seperti di Ambon dan Poso  ... naudzubillah min dzalik...

“Hai orang2 yg beriman apakah sebab apabila dikatakan kepada kamu: ‘Berangkatlah pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dgn kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni’matan hidup di dunia ini di bandingkan dengan kehidupan akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang niscaya Allah akan menyiksa kamu dengan siksa yg pedih dan diganti-Nya kamu dgn kaum yg lain dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At Taubah 38-39)

Akibat dari sempitnya wawasan ulama su'u ini terhadap dunia muslim yang secara umum tengah mengalami tekanan yang sangat hebat dari pihak pasukan salib mereka malah ikut serta melemahkan semangat jihad dengan mengatakan bahwa "Islam tidak mengajarkan kekerasan" (seperti yang diajarkan oleh NU dan Muhamadiyah) disisi lain mereka menutup mata akan kekerasan dan kebiadaban pasukan salib di dunia Islam sekarang ini. Jihad adalah satu-satunya jalan bagi umat Islam untuk meraih kejayaan Islam, hanyalah orang-orang yang tidak mengetahui sejarah perang badar dan tidak mau menegakkan izzah Islam yang membenci jihad, Jihad adalah puncak kesungguhan seorang muslim dalam rangka "amar ma'ruf nahi munkar" agar tegaknya Kalimatullah di muka bumi.

Ketika umat Islam lalai terhadap kewajiban, maka Allah akan menghinakan mereka. Rasulullah saw. bersabda:

”Jika kalian telah berdagang dengan ‘Inah (sistem riba’), mengikuti ekor-ekor sapi (sibuk beternak), rela bercocok tanam dan meninggalkan jihad, pasti Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabut kehinaan itu hingga kalian kembali ke ajaran agama kalian.”
(HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi).

Imam Syahid Hasan al-Banna berkata: Sesungguhnya umat yang mengetahui bagaimana cara membuat kematian, dan mengetahui bagaimana cara meraih kematian yang mulia, Allah pasti memberikan kepada mereka kehidupan mulia di dunia dan keni’matan yang kekal di akhirat. Wahn (kelemahan) yang menghinakan kita tidak lain karena penyakit cinta dunia dan takut mati. Maka persiapkanlah jiwa kalian untuk amal yang besar, dan semangatlah menjemput kematian niscaya diberi kehidupan. Ketahuilah bahwa kematian adalah kepastian dan tidak datang kecuali satu kali. Jika engkau menjadikannya di jalan Allah, maka hal itu merupakan keuntungan dunia dan ganjaran akhirat.

Jihad secara bahasa berarti bersungguh sungguh dalam mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan secara istilah syari’ah berarti seorang muslim mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan meneggakan Islam demi mencapai ridha Allah SWT. Oleh karena itu kata-kata jihad selalu diiringi dengan fi sabilillah untuk menunjukkan bahwa jihad yang dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat keridhaan Allah SWT.

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman" (QS At Taubah 14)

Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati (tingkat keimanan terendah) dan yang paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.

Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah:
”Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad” (QS Al-Hajj 78).

Dengan demikian anda sebagai aktifis dakwah tahu akan hakikat doktrin ‘Jihad adalah Jalan Kami’

Tujuan Jihad
Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat rahmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia. (QS an-Nisaa’ 74-76).

Macam-Macam Jihad
 
'Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.'   

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(Al Baqarah 216-217)

Jihad fi Sabilillah untuk menegakkan ajaran Islam ada beberapa macam, yaitu:
  • Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam. Termasuk dalam jihad dengan lisan adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar dan aktifitas politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.
  • Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah khususnya bagi perjuangan dan peperangan untuk menegakkan kalimat Allah serta menyiapkan keluarga mujahid yang ditinggal berjihad.
  • Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam dan umat Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan Allah). Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di jalan Allah.

Isyarat kepada hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari shahabat Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepadamu tentang pokok pangkal dari semua urusan tiang dan puncak yg tertinggi?” Aku berkata: “Ya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Pokok pangkal dari urusan ini adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncak yg tertinggi adalah jihad ”

Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya berdirinya seseorang pada barisan di jalan Allah, lebih utama daripada ibadah yang dia lakukan di tengah keluarganya selama 70 tahun.”

Keutamaan Jihad dan Mati Syahid
Beberapa ayat Alquran memberikan keutamaan tentang berjihad. Di antaranya, (QS an-Nisaa’ 95-96)(QS as-Shaff 10-13).

Dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
”Pagi-pagi atau sore-sore keluar berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari Anas ra bahwa nabi SAW bersabda:

”Tidak ada satupun orang yang sudah masuk surga ingin kembali ke dunia dan segala sesuatu yang ada di dunia kecuali orang yang mati syahid, ia ingin kembali ke dunia, kemudian terbunuh 10 kali karena melihat keutamaan syuhada.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Bagi orang yang mati syahid disisi Allah mendapat tujuh kebaikan:
  •  Diampuni dosanya dari mulai tetesan darah pertama.
  •  Mengetahui tempatnya di surga.
  •  Dihiasi dengan perhiasan keimanan.
  •  Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari.
  •  Dijauhkan dari siksa kubur dan dibebaskan dari ketakutan di hari Kiamat.
  •  Diletakkan pada kepalanya mahkota kewibawaan dari Yakut yang lebih baik dari dunia seisinya.
  •  Berhak memberi syafaat 70 kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi)

Hukum Jihad Fi Sabilillah
Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Allah SWT berfirman:

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS at-Taubah 122).

Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:

1. Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.

”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” 
(QS al-Anfal 15-16).

2. Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .

”Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah 123)

3. Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang. Rasulullah SAW bersabda:

”Tidak ada hijrah setelah futuh Mekkah, tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Dan jika kamu diperintahkan untuk keluar berjihad maka keluarlah (berjihad).”
(HR Bukhari)

Kata-Kata Jihad
Khubaib bin Adi ra. berkata ketika disiksa oleh musuhnya, “Aku tidak peduli, asalkan aku terbunuh dalam keadaan Islam. Dimana saja aku dibunuh, aku akan kembali kepada Allah. Kuserahkan kepada Allah kapan saja Ia berkehendak. Setiap potongan tubuhku akan diberkatinya”.

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, (mengorbankan jiwa dan raga karena Allah Ta'ala) adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan" (QS At Taubah 20)
 
Al-Khansa ra. berpesan kepada 4 anaknya mengantarkan mereka untuk jihad, “Wahai anak-anakku ! Kalian tidak pernah berkhianat pada ayah kalian. Demi Allah, kalian berasal dari satu keturunan. Kalianlah orang yang ada dalam hatiku. Jika kalian menuju ke medan perang, jadilah kalian pahlawan. Berperanglah ! Jangan kembali. Aku membesarkan kalian untuk hari ini”.

Abdullah bin Mubarak berkata pada saudaranya Fudail bin Iyadh yang sedang asyik ibadah di tahan suci,” Wahai ahli ibadah di dua tahan Haram, jika engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa engkau hanya bermain-main dalam ibadah. Barangsiapa membasahi pipinya dengan air mata. Maka, leher kami basah dengan darah”.

Hal inilah yang membuat Islam berbeda dengan agama yang lain, dimana agama-agama yang lain tidak peduli dengan sesama, sementara Islam mensyariatkan agar semua orang selamat di hari kiamat oleh karena itulah maka dakwah adalah wajib hukumnya dan harus sekuat tenaga mendakwahkan Islam kepada semua orang dan jika perlu memerangi orang-orang yang menentang dan memusuhi Islam. Namun demikian jihad dalam Islam ada aturanya dimana non muslim di berikan pilihan
  1. Memeluk Islam dengan sukarela
  2. Tunduk kepada daulah Islamiyah
  3. pilihan terakhir adalah perang

"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima"  (QS. Ali Imran 187)

Kaum kafir pasukan salib sangatlah licik, salah satu tipu daya mereka adalah dengan melemahkan semangat jihad, dengan sekuat tenaga mereka telah berhasil melemahkan semangat jihad dengan memanfaatkan media media berita yang memang merupakan golongan mereka sendiri dan  membayar ulama ulama su'u agar menggambarkan bahwa mujahidin identik dengan teroris dan setelah semangat jihad kaum muslimin melemah maka dengan seenaknya mereka membantai kaum muslimin.

Dan tipu daya pasukan salib yang lainya adalah HAM, kadang mereka berbicara tentang HAM disaat yang lain mereka menutupi kebiadaban mereka sendiri bahkan dengan HAM juga, memang  HAM adalah buatan mereka pada tahun 10 desember 1948 oleh PBB yang juga buatan pasukan salib dan hanya berlaku untuk golongan mereka saja, 

Harus diakui bahwa sekarang banyak sekali orang yang mengaku ulama tapi mereka takut untuk melakukan dakwah yang sesuai dengan anjuran Rasulullah yaitu menyebarkan Islam keseluruh penjuru bumi, sementara ulama pengecut ini (ulama su'u atau bisa di katakan pelawak) malah mengeluarkan fatwa yang tidak Islami yaitu mereka menyatakan bahwa jihad adalah perang melawan hawa nafsu, dan mereka sibuk mencari uang dari ceramah-ceramahnya walau mereka didikte oleh pihak yang telah membeli harga diri mereka (ulama yang sering nongol di TV semuanya didikte oleh pihak TV yang telah membayar mereka),  hingga mereka tak segan lagi menyimpangkan pengertian jihad kearah yang sangat rendah sampai sampai ada seorang artis yang bodoh yang terpengaruh oleh ulama bodoh juga yang mengatakan bahwa dirinya sedang jihad dengan menjual aurat di kontes kecantikan tingkat dunia.... naudzubillah mindzalik....

Memang sesuai dengan hadis nabi yang menyatakan bahwa Jihad terbesar adalah perang melawan hawa nafsu terutama menundukan diri sendiri untuk tunduk menerima Islam dan menjalankan syariat Islam dan bersungguh sungguh dalam menegakan syariat Islam, dakwah wal Jihad  termasuk menyebarkan Agama Islam ke seluruh penjuru Bumi walau apapun resikonya. Dan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap non muslim agar non muslim memeluk Islam dan selamat pada hari kiamat nanti.



Ayaturahman Fi Jihadil Afghan

Tersebutlah seorang komandan mujahid Afghanistan Najmuddin yang menguasai daerah Anjaman, daerah ini terletak di kawasan Wakhan, jika dilihat dalam peta Afghanistan, luas wilayah ini tak lebih dari sebesar satu jari yang berbatasan denagn negara Cina, Rusia dan pakistan dan pernah di jajah Uni Soviet. Di Daerah ini Komandan Najmuddin hanya disertai oleh 150 mujahid, pasukan Uni Soviet memblokade jalan-jalan umum namun mereka tidak berani menyerbu bahkan dengan tank-tank mereka sekalipun. Mereka hanya berani menyerang mujahidin dari jauh dan itupun dengan arah yang serampangan. Dan Allah SWT telah memenangkan kaum mujahidin dan mengalahkan pasukan Uni Soviet dan 5 perwira mereka tertangkap dan menjadi tawanan mujahidin. Mendengar hal itu maka pihak militer Uni Soviet segera mengirim surat kepada Komandan Najmuddin sehingga terjadilah diaog antar surat diantara mereka :
  • Uni Soviet : "Kami akan memenuhi semua permintaan kalian, namun dengan syarat kalian harus membebaskan kelima perwira kami"
  • Komandan Najmuddin : "Kami bukan pedagang"
  • Uni Soviet : "Jika kalian tidak mau membebaskan kelima perwira kami, maka kami akan membumi hanguskan seluruh isi kota dan kami akan membunuh anak-anak dan orang tua "
  • Komandan Najmuddin : "Wahai anjing-anjing komunis, sungguh kalian adalah kaum yang suka menghianati perjanjian dengan kami"
  • kemudian Uni Soviet mengirim surat ketiga dan sengaja ditulis dengan tinta darah
  • Uni Soviet : "Kami pasti akan membalas sekecil apapun perlakuan buruk kalian terhadap kelima perwira kami "
  • Komandan Najmuddin : "Kami tunggu kedatangan kalian....!! Ketahuilah bahwa kami telah membunuh kelima perwira kalian"
Setelah itu Uni Soviet berkabung atas kematian kelima perwiranya sampai sampai mereka membuat patung salah seorang perwira tersebut sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Begitulah sekilas cuplikan dari peperangan antara kaum mujahidin dengan komunis Uni Soviet yang terjadi di tahun 1980 an, dan dalam komunikasi militer diatas terlihat jelas betapa Komandan Mujahidin sangat berani menentang pasukan Uni Soviet walaupun hanya dengan pasukan yang sedikit. Kisah ini di ambil dari buku "Ayaturahman Fi Jihadil Afghan" yang disusun oleh Abdullah Azzam yang terlibat lansung di dalam medan jihad Afghanistan.

Download Video moblie : MujahidinAfghanistan.3gp

Demikianlah kehebatan dari pejuang-pejuang Afghanistan yang rela mempertaruhkan nyawa demi tegaknya panji-panji Islam dinegaranya, 99% penduduk Afghanistan adalah muslim dan mayoritas adalah Ahlusunnah wal jamaah, sumber kebijakan mereka adalah Islam, sejak negri ini di taklukan oleh Ashim bin Amru At Tamimi pada massa kekhalifahan Umar bin Khattab hingga kemudian dirampas oleh Presiden Muhamad Dawud pada tahun 1973. Ruh Islam adalah penggerak utama putra-putra bangsa dan Islam pula yang menjadi tolak ukur masyarakat serta neraca kewibawaan yang berlaku di kalangan mereka.

Berbeda jauh jika di banding dengan ulama-ulama Indonesia yang lebih senang dengan "jihad melawan hawa nafsu" bahkan mereka tidak punya keinginan sedikitpun untuk berperang di jalan Allah karena saking takutnya mereka akan kehilangan dunia yang mereka cintai dan bahkan banyak diantara mereka yang mendukung "demokrasi pancasila" yang nota bene adalah buatan Amerika yang sangat nyata mempertuhankan suara rakyat dan ulama ulama su'u ini sangat takut untuk menjelaskan jihad fi sabilillah karena di mata ulama ulama bodoh dan pecinta dunia ini jihad identik dengan teroris.

Afghanistan adalah negara yang sangat menakjubkan mereka selalu berkumpul bersama ulama, pemimpin mereka adalah ulama dan ulama pula yang jadi pemersatu di kalangan mereka maka tidak heran bangsa yang teguh memegang kaidah-kaidah Islam berani melengserkan dua rajanya yang tidak berpegang kepada ajaran agama Islam.

Pertama adalah raja Habibbulah bin Abdurahman pada tahun 1919, bangsa Afghanistan melengserkan karena raja telah bersekongkol dengan bangsa penjajah Inggris hingga sang raja tewas ditangan bangsanya sendiri.

Kedua adalah Raja Amanulah Khan yang di kudeta oelh rakyatnya pada tahun 1924 - 1928, karena raja telah berani merubah undang-undang negara yang berlandaskan Islam dengan Undang-undang dari negara barat.

Afghanistan akan selalu menegakan hukum-hukum Islam walau apapun taruhanya hingga tak heran jika pada tahun 2002 Afhanistan tidak bersedia tunduk kepada Amerika dan anjing-anjingnya yang akan menerapkan hukum demokrasi ala kafir (yang menuhankan suara rakyat) kepada Afghanistan.

SEBERKAS HARAPAN YANG TERSISA
Video tentang mujahidin Afghanistan
Menghadapi ancaman yang bertubi-tubi dan muncul dari segala arah, masih ada harapan yang tersisa, yaitu factor-faktor yang membangkitkan semangat meraih harapan di dalam jiwa:
  1. Tabiat orang-orang Afghan yang sangat unik dan pantang menyerah, merasa terhormat dan cintanya untuk jihad. Umar Hanif pernah berkata kepada saya: Kami adalah satu bangsa, jihad bagi kami adalah sebuah kebutuhan primer seperti kebutuhan air bagi seekor ikan. Dr. Abdul Qodir menceritakan kepadaku, saya pernah menyaksikan sebuah perdebatan yang seru dan keras terjadi antara seorang mujahid dan seorang dokter yang memotong salah satu dari kakinya karena membeku oleh salju. Mujahid itu berkata kepada dokter: kembalikan kakiku seperti semula, karena kamu telah menghalangiku untuk berjihad di Afghanistan setelah hari ini. Dan pada hari yang sama saya juga mendapatkan cerita seperti yang dialami olah sang dokter. Saya juga masih ingat ucapan beliau: Sesungguhnya berdiam diri di Pesyawar adalah perbuatan dosa.
  2. Kemenangan demi kemenangan yang diraih dan ditambah lagi penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh bangsa yang sabar semakin hari semakin meningkat. Beberapa pengamat mengatakan: Sesungguhnya kemenangan yang diraih di dalam pertempuran yang sangat sengit yang dihadapi telah mencapai jumlah tidak terhitung pada tahun 1983 M ditambah lagi kemenangan pada tahun 1984 M.
  3. Di sana ada pembelaan dari Allah swt. dan bukti-bukti rabbani yang saya riwayatkan dengan mendengar secara langsung dari mulut orang-orang yang terpercaya. Syekh Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, beliau berkata: kira-kira sejak 7 bulan, yaitu Bulan Syawal tahun 1403 H sampai Jumadil Awwal 1404 H, pesawat-pesawat tempur menyerbu kami setiap hari dua sampai lima kali. Dan demi Allah, tidak ada seorang pun mujahid menjadi korban baik di wilayah yang kami duduki atau di wilayah Arsalan, karena kami selalu berdoa,“Ya Allah, Sesungguhnya kami mengadukan kekuatan kami kepada-Mu dan lemahnya kemampuan kami menghadapi pesawat-pesawat itu.” Maka Allah swt. pun memberikan perlindungan-Nya.

Maulawi Halim, komandan Jihad di Medan, beliau berkata: "saya tidak melihat pesawat-pesawat yang menyerbu kami meskipun sekali melainkan saya melihat di bawah pesawat itu ada burung yang menyertai. Ketika itu saya berkata kepada para mujahidin, telah datang pertolongan Allah swt. Suatu ketika ada pesawat tempur jenis ZH1 yang siap menyerbu, lalu saya berdoa kepada Allah swt. maka Allah swt. mengirimkan awan yang menutupi kami dari dari bahaya pesawat-pesawat tempur."

Beliau berkata: "ada 600 tank yang menyerbu kami, pdahal saat itu kami tidak memiliki senjata kecuali 14 granat, tongkat dan pedang. Dan tiba-tiba Allah swt. menghancurkan mereka."
  1. Tentara Rusia di sana hidup dengan penuh keluh kesah. Suasana takut selalu mengacaukan pikiran mereka dan menggoncangkan jantungnya. Rasa takut, resah dan bahaya yang selalu mengancam telah mencabik-cabik persatuan mereka. Salah seorang pemuda Arab bernama Abu Ubaidah menceritakan kepadaku, dia mengatakan: kami pernah mendatangi parit-parit mereka, kami menemui mereka sedang menangis ketakutan, padahal di samping mereka terdapat senjata yang telah terisi oleh peluru. Kemudian kami dengan mudah menawan mereka.
Berapa banyak dari mereka yang lari ketika mereka mendengar kalimat Allahu Akbar. Muhammad Dawud Ghairat, dia adalah komandan jihad di Wardak, dia menceritakan kepadaku, kami pernah dikepung oleh tank-tank dari segala arah sampai dari udara kamipun dikepung dengan pesawat-pesawat tempur. Saat itu kami bersama sekelompok besar, namun saat itu kekuatan musuh lebih besar dari kami. Mereka berjumlah lebih dari 10.000 bersama ratusan tank. Mayoritas kami lebih memilih mundur dan hanya tersisa 20 mujahidin yang memilih mati. 11 mujahid kemudian gugur sebagai syahid dan tersisa 9 mujahid dengan kondisi terluka setelah menahan lapar selama dua hari di bulan Ramadhan. Kemudian beberapa tank mendekati kami untuk menangkap kami hidup-hidup, maka kami sepontan berteriak mengucapkan satu kalimat, Allahu Akbar, sehingga seakan-akan seluruh kota bertakbir. Tiba-tiba tank-tank itu mundur dan lari tunggang-langgang mendengar kalimat Allahu Akbar.
  1. Faktor lain adalah tabiat bangsa Afghanistan yang keras yang telah Allah swt. tanamkan ke dalam hati mereka. Tabiat itu membantu mereka tetap teguh di atas jalan jihad yang penuh dengan kesulitan dan kepayahan.
  2. Faktor lain lagi adalah Allah swt. menjadikan bangsa ini terletak di garis geografis yang strategis. Di wilayah perbatasan terdapat wilayah yang sangat luas tak bertuan. Dari arah Pakistan ada pemukiman beberapa kabilah yang tidak masuk ke dalam institusi Negara manapun. Wilayah tersebut terbentang sepanjang 2.252 Km dan dari arah Iran terbentang lebih dari 1000 Km.
  3. Bahwasannya kekuatan mujahidin telah menguasai banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai musuh. Mujahidin telah mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan dan pengadilan syariah yang bertugas mengadili perkara-perkara hudud. Di ibukota Medan terdapat 8.000 mahasiswa yang tersebar di beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh para mujahidin. Demikian pula di seluruh wilayah kekuasaan, kamu dapat menemui sekolah-sekolah dan departemen pengadilan di sana. Bahkan Rusia mengakui kondisi mujahidin yang demikian. Ada empat ulama menceritakan kepadaku, mereka adalah Sirajuddin, Muhammad Gharib, Abdul ‘Ali dan Ubaidillah, mereka berkata: Sesungguhnya Rusia pernah mengirim muatan logistic. Mereka menyewa seorang sopir, kemudian konfoi itu bertemu dengan mujahidin dan semua muatan diambil oleh mujahidin dan kemudian seorang komandan memberikan tanda terima. Maka dengan terpaksa orang Rusia harus membayar sewa sopir setelah mereka yakin telah menerima tanda serah terima barang. Memang harus diakui bahwa ini adalah sisi positif dan negative di dalam jihad Afghanistan. Namun semuanya ada di tangan Allah swt. tidak ada yang dapat membantah perintah-Nya dan tidak ada yang dapat mengganti hukum-Nya. Di tangan-Nya-lah segala kerajaan dan hanya kepada-Nya-lah segala urusan akan kembali.
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123)

Akankah angan-angan kaum muslimin untuk meraih kemenangan jihad Afghanistan dan tegaknya masyarakat Islam akan terwujud ? itu adalah urusan Dzat yang Maha Mengetahui hal Ghaib, yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.




KABAR GEMBIRA DAN KARAMAH-KARAMAH
DALAM JIHAD AFGHANISTAN
Kisah-kisah nyata berikut ini mungkin tidak dapat dipercaya dan mungkin dianggap hanya sebagai cerita-cerita dongeng. Saya mendengar kisah-kisah ini dengan kedua telingaku dari mulut mujahidin yang hadir menyaksikan perintiwa tersebut dan saya menulisnya dengan tanganku sendiri.
Saya mendengar karomah-karomah ini dari orang yang terpercaya, yang selalu berada di medan tempur. Sebenarnya kisah itu sangat benyak sekali dan riwayatnya mayoritas mencapai derajat mutawatir. Akan tetapi karena beberapa keterbatasan yang ada, saya tidak bisa mengkisahkan seluruh kisah tersebut. Allah swt. berfirman,

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimua menjadi tentram karenanya.” QS. Al Anfal: 10

Seandainya imam Bukhari masih hidup, saya kira beliau pasti akan mencantumkan orang-orang yang menceritakan kisah-kisah tentang karomah ini salah satu perowi hadits kepercayaannya.

Sekilas Tentang Syuhada’
Jasad para syuhada tidak berubah dan tidak membusuk. Hadits tentang topic ini derajatnya adalah mutawatir, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama fiqih dari madzhab hanafi dan Syafi’i. Disebutkan di dalam buku “Nihayaty al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj: 5/131” ditulis oleh Ramli asy Syafi’i di dalam Syarhu Ibaroti al Minhaj, kitab al ‘Ariyah:
“Melainkan apabila jasad itu telah dikubur, orang yang mengkuburnya tidak pulang sampai bekas dari syahidnya hilang.” Kalimat ini menunjukkan bahwa jasad nabi dan orang mati syahid pasti tidak mendapatkan siksa.
Demikian pula dijelaskan oleh ibnu ‘Abidin al Hanafi di dalam hasyiyahnya, kitab jihad:3/238, “Bahwasannya jasad orang yang meti syahid diharamkan bagi bumi memakannya.” Akan tetapi saya tidak mendapatkan satu dalil yang bersambung sampai kepada rasulullah yang menunjukkan tidak adanya siksa yang menimpa jasad orang meti syahid.
Diriwayatkan oleh al baihaqi dengan sanad hasan bahwasannya ketika mata air di lereng gunung Uhud yang juga dekat dengan kuburan Hamzah meluap pada masa Muawiyyah tahun 46 H, maka jasad umar muncul dan tubuh beliau belum berubah (busuk).

Para Syuhada Afghanistan
Umar Hanif menceritakan kepadaku ketika berada di rumah Nashrullah Manshur –dia adalah komandan tinggi Partai Revolusi Islam– dan Umar –komandan militer di Zamrot dan Urjun– di markas kemp Baktia Afghanistan, dia berkata:
  1. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya berubah atau bau busuk.
  2. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya dimakan oleh anjing meskipun anjing-anjing itu memakan jasad tentara komunis.
  3. Saya pernah membongkar 12 kuburan setelah berumur 2 atau 3 tahun, dan saya tidak mendapatkan satupun jasad mereka bau busuk.
  4. Saya pernah melihat para syuhada yang berumur lebih dari satu tahun dikubur, luka mereka tetap segar dan mengalirkan darah.
Imam menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat jasad Abdul Majid yang mati syahid setelah berumur tiga bulan masih seperti dahulu dan baunya wangi seperti minyak kasturi.
  1. Syekh Muadzdzin –salah satu anggota dewan musyawarah organisasai Jihad Afghanistan– menceritakan kepadaku, Nashshar Ahmad mati syahid, dan selama 7 bulan tertimbun tanah jasadnya tidak berubah.
  2. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku: saya melihat 4 orang mati syahid setelah berumur 3-4 bulan. Tiga orang kondisi jasadnya masih sama seperti sedia kala, bahkan jenggot dan kuku mereka semakin panjang. Dan yang satu lagi sebagian wajahnya sudah mulai berubah.
Saudaraku Abdussalam mati syahid. Dan setelah berumur dua pekan kami mengeluarkan jasadnya, ternyata jasadnya masih seperti sedia kala.
Arsalan menceritakan kepadaku, seorang mahasiswa bernama Abdul Bashir mati syahid ketika bersama kami. Pada suatu malam saya mencari jasadnya bersama seorang mujahid bernama Fathullah. Dia berkata kepadaku bahwa jasad Abdul Bashir berada di dekatnya, sebab (kata dia) saya mencium bau wanginya. Kemudian saya juga mulai mencium aroma wangi itu, maka tidak lama kemudian kami menemukan jasadnya dengan aroma wangi yang semakin menusuk. Sungguh saya melihat warna darah yang keluar dari bekas lukanya di kegelapan malam itu memancarkan cahaya.

Umar Ya’qub Bersama Senjata Mesinnya
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakta: ada seorang mujahid bernama Umar Ya’qub, dia seorang yang sangat merindukan jihad, yang kemudian mati syahid. Kami mendatanginya sedang tangannya memeluk senjata mesin. Kami mencoba melepas senjata tersebut, namun tidak bisa. Kami berhenti sejenak, kemudian kami berkata kepadanya: wahai Ya’qub, kami adalah saudaramu. Setelah itu dia mau melepas senjatanya untuk kami.

Jasad Sayyid Syah Berada Terdapat Mantel dari Sutra
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: ada seorang mujahid, dia hafal al Qur’an, namanya Sayyid Syah. Dia seorang ahli ibadah dan rajin melaksanakan shalat tahajut serta memiliki firasat yang tajam seperti datangnya waktu subuh. Dia banyak mendapatkan karomah, kemudian dia mati syahid. Kami mendatangi kuburnya setelah berumur 1, ½ tahun. Saya datang bersama rekan yang lain yang juga komandan tempur, namanya Nurul Haq. Kami membuka kuburan Sayyid Syah yang dahulu saya kubur dengan tanganku, kami mendapati jasadnya seperti sedia kala kecuali jenggotnya yang bertambah panjang. Yang lebih mengherankan lagi, saya mendapati di atas tubuhnya tampak mantel dari sutra yang belum pernah saya melihatnya di muka bumi ini, sayapun menyentuhnya, ternyata baunya sangat wangi, lebih wangi dari minyak kasturi.

Doa Mujahidin Dikabulkan
Maulawi Arsalan –salah satu mujahidin yang terkenal di Afghanistan, dia adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka mengatakan, dia adalah orang yang memakan daging manusia–, dia berkata: suatu ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata anti tenk, kemudian kami melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah swt. agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh. Saat itu kami berhadapan dengan 200 tank dan kendaraan berat lainnya. Kami melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut bahan peledak sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tenk beserta mobil panser yang lain. Akhirnya musuhpun kalah dan kami mendapat harta ghanimah yang sangat banyak. Dan saya telah bertemu dengan pemuda yang melemparkan granat tersebut di Batur.

Burung Bersama Mujahidin
  1. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh akan menyerang kami sebelum mereka sampai ke wilayah kami dengan cara melihat burung-burung yang terbang di atas kemp kami. Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kemp, kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan pesawat-pesawat musuh.
  2. Jalaluddin Haqqoni –salah satu mujahid Afghan yang terkenal– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya telah menyaksikan burung-burung itu terbang berkali-kali. Dia datang dan terbang di bawah pesawat-pesawat musuh melindungi mujahidin dari serbuan-serbuan pesawat tempur.
  3. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, bahwasannya dia melihat burung-burung itu terbang di bawah pesawat musuh sebanyak dua kali.
  4. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwa dia berkali-kali melihat burung-burung itu melindungi kami dari serangan musuh.
  5. Qurban Muhammad menceritakan kepadaku, bahwasannya dia pernah melihat burung-burung itu sekali ketika pesawat-pesawat musuh menyerbu kami dengan ganas –mereka berjumlah 300 pesawat–, namun anehnya, tidak ada seorangpun yang terluka, padahal mereka (mujahidin) berada di sebuah lapangan yang datar.
Al Hajj Muhammad Jul –salah satu mujahid di Konar– menceritakan kepadaku, saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali. Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada pesawat, padahal kecepatan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Api Muncul di Seluruh Tempat
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah berada di daerah Syathuri. Jumlah kami saat itu 25 mujahid. Kami diserbu oleh 2000 pasukan komunis. Setelah kami bertempur selama 4 jam tentara komunis kalah, 70-80 tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan. Kami bertanya kepada para tawanan: kenapa kalian cepat sekali kalah ? mereka menjawab: peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah. Arsalan berkata: kami tidak memiliki peluruh itu dan tidak pula memiliki senjata mesin. Kami hanya menggunakan granat lempat dan menyerbu dari satu arah.
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah diserbu oleh kira-kira 120 tenk dan mereka juga membawa kendaraan mobil dengan jumlah banyak. Tiba-tiba peluru kami habis sehingga kami hanya bisa pasrah seandainya menjadi tawanan, namun kemudian kami kembali kepada Allah swt. dengan berdoa, tidak lama kemudian, tiba-tiba bom-bom dan senjata mesin menyerbu tentara komunis dari segala penjuru. Akhirnya tentara komunis kalah, padahal saat itu tidak ada seorangpun selain kami. Kemudian dia berkata: itu adalah malaikat.

Pasukan Berkuda
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Kami pernah melakukan penyerangan kepada tentara komunis di wilayah Urjun. Kami membunuh 500 tentara dan 83 orang tertawan. Kami bertanya kepada tawanan, kenapa kalian menyerah dan tidak dapat membunuh seorangpun dari kami kecuali hanya satu? tawanan itu menjawab: kalian menunggangi kuda, ketika kami melepaskan tembakan, dia lari sehingga tembakan itu meleset. Saya berkata: al Qur’an telah menetapkan bahwa para malaikat itu turun ketika perang Badar. Allah swt. berfirman,

(Ingatlah), ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” QS. Al Anfal:12

 Al Qurthubi menjelaskan ayat berikut di dalam tafsirnya

ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” QS. Ali Imran:125

Dia berkata: Setiap plajurit yang sabar dan mengharap pahala, maka malaikat akan datang dan ikut perang bersama mereka. Karena Allah swt. telah menjadikan malaikat para mujahidin sampai hari kiamat.
Al Hasan berkata: Mereka berjumlah 5.000, tugasnya menolong orang-orang beriman sampai hari kiamat.
Imam Muslim meriwayatkan di dalam shahihnya (an Nawawi – muslim:21/85) Abu Zamil berkata: Ibnu Abbas menceritakan kepadaku, dia berkata: ketika seorang laki-laki mukmin merasakan penderitaan akibat ulah orang musyrik di hadapannya. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari atas seperti cemeti dan suara penunggang kuda, saraya berkata: saya datang wahai Haizun. Maka dia melihat orang musyrik itu jatuh tersungkur. Ternyata hidungnya memar dan wajahnya terbelah seperti bekas pukulan sebuah cemeti serta tubuhnya berubah mejadi hitam. Kemudian salah seorang dari kaum anshar datang menceritakan peristiwa itu kepada rasulullah saw., beliau bersabda: kamu benar, itu adalah kekuatan yang datang dari langit ketiga.
Muhammad Yasir menceritakan kepadaku tentang orang-orang komunis, apabila mereka memasuki desa dengan tenk-tenknya, mereka akan bertanya tentang kandang-kandang kuda ikhwanul muslimin itu berada. Maka penduduk desa setempat pun heran, karena mereka tidak mengendarai kuda. Kamudian mereka berfikir dan faham bahwa kuda-kuda itu adalah pasukan malaikat.

Peluru Tidak Habis
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, mujahidin memiliki 3-9 butir peluru. Ketika perang dimulai dia menembakkan banyak sekali butir peluru, namun peluru itu tidak kunjung habis dan masih ada dengan jumlah semula.

Dilindas tank tidak Mati
  1. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, dia berkata: ada sebuah tenk berjalan melindas salah seorang mujahid, namanya Ghulam Muhyiddin. Saya melihat dia tidak mati.
  2. al Hajj Muhammad Yusuf –wakil komandan Lokar– menceritakan keapadaku, dia berkata: ada sebuah tenk melindas tubuh Badar Muhammad Jul dan dia tidak mati dan tidak terluka. Saya berkomentar: tidak diketahui apakah dia dilindas di antara roda atau tepat di bawah roda tank.
Kalajengking Bersama Mujahidin
Allah swt berfirman,

Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.” 
QS. Al Muddatstsir: 31
Abdushshamad dan Mahbubullah menceritakan kepadaku: orang-orang komunis mendirikan perkemahan di dataran Qunduz. Tiba-tiba mereka diserbu oleh sekelompok kalajengking. 6 orang disengat dan tewas, sedang yang lain melarikan diri.

Ular Tidak Mematuk Mujahidin
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: Sering sekali ular datang dan tidur bersama mujahidin di kemp mereka sejak empat tahun yang silam. Ular itu tidak mematuk mujahidin.

Bom Tidak Meledak
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 30 Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur. Semua bom-bom itu meledak, namun tatkala ada satu bom yang beratnya + 54 Kg meluncur ke hadapan kami, bom itu tidak meledak. Seandainya bom itu meledak pasti kami terbunuh.
  2. Abdul Mannan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 3000 mujahid berada di satu markas militer, tiba-tiba datang pesawat musuh dan menjatuhkan + 300 bom. Namun tidak ada satupun bom itu meledak. Selanjutnya bom-bom itu kami pindahkan ke Kuwaitah di Pakistan yang dihuni para mujahidin.
Tidak Mempan Oleh Peluru
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat banyak mujahidin keluar bersamaku dalam sebuah pertempuran. Baju-baju mereka robek oleh peluru, akan tetapi tidak ada satupun peluru yang menembus tubuh mereka.
  2. Syekh Ahmad Syarif menceritakan kepadaku, dia berkata: anak saya pergi bergabung dalam satu pertempuran. Baju yang dia pakai koyak oleh peluru, namun tidak ada satupun peluru yang melukai tubuhnya.
  3. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: pada hari ini, 1 April 1982, seorang mujahid tertembak di kepalanya sebanyak 10 butir peluru dan 25 butir lainnya bersarang di bagian lengannya dan dia tidak mati.
  4. Maulawi Beir Muhammad menceritakan kepadaku, dia berkata: di sebuah pos penjagaan di daerah Baktia kami bersama 12 mujahidin mendapat serangan dari kira-kira 180 kendaraan tenk, mobil panser dan pesawat tempur. Mereka mengepung kami di posisi tanah yang datar. Ketika kami diserbu, kami berusaha keluar dari medan pertempuran (yang kurang menguntungkan itu) dengan baju yang tercabi-cabik oleh peluru, akan tetapi kami tidak terluka, bahkan kami dapat membunuh 160 tentara komunis dan menghancurkan 3 tenk dan hanya dua orang mujahid syahid.
  5. Saya melihat dengan kedua mataku tempat peluru itu bersarang di baju Jalaluddin Haqqoni di bagian dadanya, namun dadanya tidak terluka.
  6. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: sungguh ada bom jatuh di bawah kedua kakiku dan meledak, akan tetapi ledakan itu sama sekali tidak melukai tubuhku.
  7. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berakta: sebanyak dua kali, bom itu jatuh di bawah kedua telapak kaki dan meledak, akan tetapi ledakannya tidak melukaiku.
Cahaya Terang Memancar dari Tubuh Syuhada
  1. Abdul Mannan Muhammad –seorang komandan di Helmand, barat Kandahar– menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 600 mujahid dan tentara Kafir berjumlah 6000 tentara Rusia. Mereka membawa 600 tenk dan 45 pesawat. Mereka menyerbu kami hingga 18 hari. Hasil dari pertempuran itu, 33 mujahidin mati syahid. Dan kerugian musuh, 450 tentara tewas, 36 tentara tertawan, 30 tenk hancur dan 2 pesawat tempur jatuh.
Waktupun berlalu dan tibalah musim panas. Jasad syuhada tidak satupun yang membusuk. Di antara syuhada itu ada yang bernama Abdul Ghafur bin Din Muhammad. Dari tubuhnya memancarkan cahaya ke langit setiapmalam. Cahaya itu disaksikan oleh seluruh mujahidin.
  1. Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakata: pada Bulan Februaari 1982, setiap malam, setelah waktu shalat isya, muncul cahaya yang berputar-putar di halaman selama beberapa saat kemudian menghilang.
Seluruh Kemp Hancur Kecuali Gudang Senjata
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku: Sejak empat tahun yang lalu dua pesawat tempur terus menghujani kami dengan peluru, hampir seluruh rumah hancur atau terbakar, demikian juga markas militer, namun gudang senjata tidak ada yang hancur atau terbakar.

Allah swt. berfirman,

Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.” QS. Al Baqoroh:149

Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku karomah yang terjadi dari dua pertempuran, padahal banyak pertempuran yang terjadi:
Pertama: perang di masa pemerintahan Taraki dan kedua: Perang pada tahun 1982 M.

Pertama: Perang di masa pemerintahan Taraki
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: problem yang paling besar yang kami hadapi pada masa pemerintahan Taraki adalah kekuatan tenk. Karena saat itu kami tidak memiliki senjata anti tenk, yaitu senjata P2P7. Maka kami mengumpulkan harta kami sedikit demi sedikit untuk membeli senjata tersebut, namun kami tidak mendapatkan barang itu. Jumlah kami saat itu adalah + 350 mujahid. Suatu hari tentara Taraki yang berjumlah ribuan lengkap dengan senjata perangnya, seperti roket, senjata mesin dan kendaraan tenk datang menyerbu, dan terjadilah pertempuran yang sengit antara kami melawan mereka. Pertempuran itu terjadi selama dua hari setengah. Musuh akhirnya kalah dan kami mendapat harta rampasan termasuk senjata anti tenk P2P7, roket, senjata mesin, 8 buah tenk, 1000 tawanan musuh dan setiap tawanan mambawa satu senjata klashinkov.

Kedua: Pertempuran Tahun 1982 M.
Jalaluddin Haqqoni berkata: kami berjumlah 59, diserbu oleh kekuatan yang terdiri dari 220 tenk, mobil panser, pesawat tempur dan didukung oleh 1500 tentara –jumlah ini diketahui dari pengakuan musuh yang ditawan–, akhirnya dari pertempuran dahsyat itu mendapatkan harta ghanimah 54 tenk hancur, 150 tentara komunis tewas dan 100 orang luka-luka. Kami mendapat harta rampasan senjata anti pesawat, beberapa senjata mesin Jerinov, 7 pucuk senjata Klashenkov, satu buah senjata roket 66mm, 280 peluru roket dan 36.000 butir peluru.

Perang Di utara Kota Kabul Setelah Tentara Rusia Masuk Ke dalam Kota
Al Hajj Muhammad menceritakan kepadaku: jumlah mujahidin 120, tentara Rusia 10.000 beserta 800 tenk dan 25 pesawat tempur. Hasilnya, 450 tentara Rusia tewas 130 di antara mereka berasal dari Malaysia, 150 tenk hancur dan 11 mobil dengan muatannya yang berisi amunisi dan bom ranjau.

Pertempuran Kedua Setelah Satu Bulan Pasca Perang Di Utara Kota Kabul
Muhammad Jull menceritakan kepadaku, jumlah mujahidin 500 dan jumlah musuh lebih dari 10.000 tentara dengan perlengkapan perangnya (tenk). Namun akhirnya kami dapat membunuh –dengan izin Allah swt.– 1100 tentara. Satu bulan kemudian, wilayah tersebut menjadi bau busuk mayat tentara kafir.

Jasad Mayajul dan Seikat Bunga Mawar
Muhammad Yasir menceritakan kepadaku, salah satu pengawal syekh Sayyaf bernama Adil Mayajul –juga salah satu komandan umum di kemp Baghlan–, dia mati syahid pada Bulan Rabiu ats Tsani tahun 1420 H. ‘Adil adalah salah satu generasi pertama putra harokah islamiyyah dan dia juga seorang komandan terkenal. Ketika dia syahid, putra-putra dari kabilahnya (kabilah Ahmad Zay), yang berjumlah seratus ribu keturunan bersedih. Mereka yang merasa kehilangan ‘Adil selalu menangis. Suatu ketika di satu malam saudaranya bangun dan berwudhu, lalu shalat dan berdoa kepada Allah swt., seadainya ‘Adil mati syahid perlihatkanlah tanda-tanda kesyahidannya. Kemudian dia tidur, tiba-tiba sesuatu jatuh … maka keluarganya cepat-cepat mengambil lampu dan menyinari benda yang jatuh itu. Ternyata adalah seikat bunga mawar yang sangat indah dan tidak ada bandingannya. Di dalam bunga itu terdapat cairan mengalir seperti madu yang mengeluarkan aroma wangi yang menyebabkan ruangan menjadi harum. Mereka mengumpulkan keluarganya dan memperlihatkan bunga mawar itu sebagai bukti karomah. Kemudian mereka berkata: pada pagi hari kami memperlihatkan bunga itu kepada Muhammad Yasir dan dia meletakkannya di dalam mushhaf al Qur’an. Dan di pagi hari berikutnya bunga mawar itu tidak ada lagi di dalam mushhaf al Qur’an.

Mujahidin Mengantuk
Allah swt. berfirman
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” QS. Al Anfal:11Disebutkan di dalam mukhtashar Ibnu Katsir milik ash Shabuni:2/90, Abu Thalhah berkata: saya adalah salah satu orang yang pernah mengantuk di perang Uhud. Berkali-kali pedang saya jatuh. Setiap pedang itu jatuh saya mengambilnya, demikian seterusnya. Dan saya melihat mereka berputar-putar di bawah naungan perisainya.

Al hafizh Abu Ya’la berkata dari Ali ra. dia berkata: pada perang Badar tidak ada yang menunggang kuda kecuali al Miqdad. Dan kami semua tertidur kecuali rasulullah saw. yang melaksanakan shalat di bawah pohon, dia menagngis sampai pagi.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Mengantuk ketika perang adalah keamanan dari Allah swt. Dan mengantuk ketika shalat adalah dari syetan.”

Arsalan Mengantuk
  1. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwasannya dia mengantuk Ketika terjadi pertempuran di Syahiko selama 10 menit, padahal berbagai jenis bom menjurus kepadanya.
  2. Abdurrahman menceritakan kepadaku, di dalam peristiwa perang di Depki beberapa tenk dan kendaraan perang lainnya yang berjumlah 150-200 menyerbu kami. Akibat banyaknya bom meledak yang bising itu pendengaran para mujahidin sedikit terganggu selama dua atau tiga hari. Kemudian kami tertidur ketika terjadi pertempuran dan kami bangun dengan perasaan sangat nyaman. Kemudian salah seorang mujahid melempar sebuah tenk dan terbakar, dan sebagian percikan apinya menimpa kendaraan mobil yang mengangkut bahan peledak, maka mobil itupun ikut meledak. Pertempuran itu berakhir dengan hasil, dari 7 mobil yang ada 5 darinya menjadi barang rampasan perang.
  3. Abdullah –pengawal pribadai Hekmatyar– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya tertidur beberapa kali ketika terjadi perang, maka saya menyimpulkan, ini adalah keamanan dari Allah swt. dan nikmat-Nya yang Dia anugerahkan.
  4. Abdurrasyid Abdul Qohhar menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: saya menyaksikan tiga kali rasa kantuk yang menimpa para mujahidin ketika tentara Rusia melancarkan serangan. Mereka tertidur selama 2 hingga 3 menit. Setelah tersadar mereka bangkit dengan semangat baru dan dapat mengalahkan tentara Rusia.

ALLAH MELINDUNGI PARA MUJAHIDIN

Allah swt. berfirman,
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” QS. Ali Imran:145 
“Berkata Ya’qub:”Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu”. 
Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para Penyayang.” QS. Yusuf:64
  • Akhtar Muhammad terlindas oleh tank
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku di Ghazni, dia berkata: saya melihat dengan mata kepalaku sebuah tenk berjalan di atas tubuh Akhtar Muhammad dan dia tidak mati. Ketika tentara Rusia tahu dia belum mati, mereka kembali melindasnya dan dia tidak mati juga. Kemudian mereka mengambilnya bersama dua orang mujahidin yang lain dan menembaknya dengan tiga senjata mesin dan dia belum mati juga, namun dua mujahid yang lain mati syahid. Ketiganya tersungkur dan setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah. Setelah tentara komunis itu pergi Akhtar Muhammad bangun dan kembali bergabung bersama mujahidin. Dia bisa menikmati hidup dan berjihad kembali.
  • Nashrullah tertembak oleh dua butir peluru dan kedua peluru itu jatuh ke dalam sakunya
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku, Nashrullah –salah satu mujahid di Ghazni– menceritakan kepadaku: dia tertembak oleh dua butir peluru, namun tidak melukai tubuhnya malah peluru itu jatuh ke dalam sakunya. Kami memperlihatkan kepada mujahidin yang ada dan mereka membenarkannya.
  • Hadhrat Syah Tertembak oleh peluru di bagian matanya dan dia tidak buta
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Hadharat Syah tertembak oleh peluru doska di bagian matanya, namun dia tidak buta, hanya saja matanya memerah.
  • 14 bom Napalm meledak
Muhammad Naim –komandan di wilayah Baghman menceritakan kepadaku, dia berkata: sebuah pesawat menjatuhkan 14 bom, semuanya meledak -13 di antaranya sangat dekat dengan dirinya namun ledakan itu tidak menyebabkan seorangpun terluka.
  • Tubuh Mujahidin tidak mempan oleh Peluru
Saya (Abdullah Azzam) melihat dengan kedua mataku baju gamis Khaja Muhammad terbakar (tercabik-cabik) oleh ledakan bom mortir. Ledakan itu meninggalkan lima lobang besar, namun ledakan itu tidak melukai tubuh mujahidin kecuali satu orang saja.
  • Tiga orang mujahid di dalam kemah yang terbakar tidak terluka sama sekali
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia adalah saudara laki-laki kandung Jalaluddin, pada tanggal 8 Maret 1983 M dua peluru roket jatuh membakar sebuah kemah di sembilan tempat. Kemah tersebut dihuni oleh tiga orang, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
  • Bajuku terbakar dan 20 orang lainnya juga terbakar, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: pada tanggal 20 Sya’ban 1402 H, di sebuah pertempuran Bajai, Khausat dan Baktia, beberapa bom jatuh kepada kami dan meladak. Maka kami terkejut celanaku terbakar, demikian juga saya melihat celana Ibrahim terbakar akibat ledakan bom tersebut, namun celana itu masih melekat dan tubuhpun tidak terluka. Mayoritas yang hadir pada saat itu, tali pinggang sebagian mereka terbakar dan putus, demikian pula baju mereka. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang terluka.
  • Mobil Ibrahim Melindas ranjau dan tidak meledak, padahal ketika ranjau itu dilindas oleh tenk seketika itu meledak
Ibrahim menceritakan kepadaku: kami bersama 30 mujahid di Zarmut. Musuh saat itu 300 tentara dengan tenk dan panser namun musuh dapat dikalahkan. Kami pun mendapat harta rampasan yang terdir atas dua senjata mesin, 300 granat dan bom, 30.000 butir peluru dan 6 buah klashenkov. Kami menaruh bahan-bahan peledak di sebuah mobil yang dikendarai oleh Muhammad Rasul dan saya berada di sampingnya. Lalu kami menelindas sebuah ranjau dan tidak meledak. Namun ketika sebuah tenk menelindasnya ranjau itu meledak.
  • Saya melihat dengan kedua mataku sebuah bom dari senjata RPJ tertembak oleh sebutir peluru, padahal bom itu sedang dibawa oleh seorang mujahid, namun ledakan itu tidak melukainya.
  • Fathullah menceritakan kepadaku, sebutir peluru membakar saku baju Zargon Syah, ketika itu pula sebuah kaca cermin pecah dan sebuah buku tulis terbakar, namun semuanya tidak melukai tubuhnya.
  • Fathullah menceritakan kepadaku, ada sebuah pesawat menjatuhkan bom dan membakar sebuah perkemahan, namun api itu tidak membakar para mujahidin yang berada di dalam kemah itu.
  • Sebuah bom meledak di antara dua orang laki-laki bernama ‘Aqlullah dan di sampingnya Abdurrahim, namun ledakan itu tidak melukai keduanya. Dan komandan Abdurrahman juga menceritakan kepadaku kisah ini.
  • Beberapa ranjau meladak di bawah tank yang ditunggangi oleh mujahidin, namun tidak melukai mereka kecuali hanya sorban mereka saja yang terbang.
Fathullah masuk ke sebuah tenk bersama Ibrahim untuk menaklukan benteng Bary, tiba-tiba ada ranjau meledak dari bawah tenk dan sorban mereka terbang, namun tubuh mereka tidak terluka sama sekali.
  1. Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat seorang perwira Sayyid Abdul ‘Ali keluar dengan baju terbakar akibat tembakan peluru, namun tubuhnya tidak terluka.
  2. Maulawi Yordal –komandan di wilayah Wardak menceritakan kepadaku, ada 8 pesawat tempur menyerbuku ketika saya melintasi jalan di antara dua desa yang jaraknya kira-kira 10 Km, namun serangan pesawat-pesawat itu tidak melukai tubuhku dan saya melihat pilot pesawat itu serta saya tetap menenteng senjataku.


KARAMAH PARA SYUHADA’

1. Bau wangi para syuhada
Bau wangi darah para syuhada sangat dikenali oleh mujahidin dan mereka dapat mencium bau tersebut dari jarak yang jauh. Allah swt. berfirman,

Tatkala kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka:”Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku).” QS. Yusuf: 94

 Ibnu Katsir berkata: yaitu keluar dari mesir dan Ya’qub ‘Alaihissalam berada di Pakistan.
  1. Arsalan menceritakan kepadaku: saya mengetahui bau wangi itu pada malam hari yang gelap gulita di tempat syahidnya Abdul Bashir.
  2. Bau wangi mayat Walijan dapat tercium dari jarak 2,5 Km. Ibrahim, saudara kandung Jalaluddin, bercerita kepadaku, dia berkata: saya pernah berkata kepada salah seorang di sampingku, ini adalah bau wangi orang mati syahid, karena darah syuhada memiliki bau wangi yang khas dan suci yang dapat kami kenali, dan saat itu kami belum tahu jika daerah adalah tempat syahidnya salah seorang mujahidin.
  3. Khoyyal dapat mengetahui suatu tempat salah seorang yang mati syahid dari bau wanginya. Saya pernah mencium bau yang sangat wangi. Maka saya berkata kepada temanku, Aqluddin, di tempat ini pasti ada seorang yang pernah mati syahid. Lalu saya bertanya kepada penduduk setempat dan mereka menjawab bahwa memang di tempat ini ada seorang yang mati syahid.
  4. Bau wangi dari minyak wangi mungkin hanya bertahan sampai satu pekan, namun bau wangi orang mati syahid masih terasa wangi hingga lebih dari tiga bulan. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: Habibullah, yang mendapat sebutan Yaqut, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Saudaraku mati syahid, setelah tiga bulan, ibuku bermimpi bahwa dia berkata, seluruh lukaku sembuh, kecuali luka di kepala. Maka ibuku ingin membuktikannya. Diapun menggali kuburnya yang berada dekat dengan kuburan yang lain, setelah lubang kubur itu tampak, demikian pula kuburan yang ada di sampingnya, kami melihat ada seekor ular berada di atas mayat, lantas ibuku berkata: jangan kamu gali lagi. Saya berkata: Sesungguhnya saudaraku itu mati syahid, tidak mungkin kita mendapati ada ular. Setelah kami dapat menggalinya, tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga menusuk hidung dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau yang sangat wangi. Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya dan karena itulah jarinya menjadi wangi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian, sampai sekarang, jarinyapun masih bau wangi seperti minyk kasturi.
  5. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: ada 4 mujahidin bersama kami yang gugur sebagai syahid di suatu tempat yang disebut Botwardak. Setelah empat bulan, kami masih mencium bau wangi seperti minyak kasturi dari mayat mereka.
  6. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, saya melihat Abdul Ghayyats setelah tiga hari dari syahidnya, dia duduk bertinggung (mengangkat lututnya hingga menempel ke perut), kami mengira dia masih hidup. Sayapun mendekatinya dan menyentuhnya, lalu dia berbaring terlentang seperti semula.
2. Para syuhada tidak mau melepas senjata mereka
a. Mir Agha, yang mati syahid di Lokar, dia enggan melepas pistolnya
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata, dia mati syahid dengan menggenggam pistolnya. Beberapa mujahid datang dan berusaha mengambil pistol tersebut, namun dia enggan melepasnya. Ketika mayat Mir Agha di bawa ke rumahnya, sang ayah, Qadhi mir Sultan berkata kepadanya: Wahai anakku, pistol ini bukan milikmu lagi, namun ini adalah milik mujahidin. … lalu pistol itu dilepasnya.
b. Asy Syahid Sultan Muhammad enggan melepas senjata Klasincov di Lokar.
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata: pada Bulan Februari tahun 1983 seorang tentara Rusia berusaha berkali-kali melepas senjata AK 47 Khalasnikov, namun tidak berhasil. Kemudian mereka kesal dan mengambilnya dengan cara memotong tangannya.
c. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: bahwasannya Muhammad Ismail dan Ghulam Hadharat enggan melepas senjatanya setelah dia mati syahid.

3. Para Syuhada Tersenyum
a. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Jalil adalah seorang mahasiswa yang shaleh, dia terkena lemparan geranat dari serbuan pesawat udara dan beliaupun syahid. Setelah jenazahnya dishalatkan –karena menurut madzhab hanafiyah, orang mati syahid harus dishalatkan, ketika itu waktu ashar, mereka mengantarkan jenazah ke rumah orang tuanya dan tidak dikuburkan hingga pagi hari. Beberapa mujahidin yang menunggunya membuka kain yang menutup mukanya dan terlihat oleh mereka Abdul Jalil tersenyum. Mendengar hal itu mujahidin yang lainpun ingin melihatnya, mereka berkata: Abdul Jalil belum mati. Arsalan berkata: dia sudah syahid. Mereka berkata lagi: dia tidak boleh dikubur sampai kita yakin bahwa dia telah mati sejak kemarin sore dan kita harus mengulangi shalat jenazahnya. Arsalan berkata: dia itu sudah mati sejak kemarin sore, ini adalah salah satu karomah orang yang mati syahid.
b. Hamidullah tersenyum
Muhammad Umar, dia adalah komandan tinggi Baghman, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Hamidullah mati syahid bersama kami. Ketika mengkuburkan mayatnya kami mendengar dia tertawa. Saya pun tidak percaya, lalu saya keluar dari lubang kubur dan saya mengusap berkali-kali mataku, mungkin ini adalah mimpi, ternyata itu adalah kenyataan.
  1. Fathullah, dia adalah komandan besar di Haqqoni, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: saya menyaksikan syahidnya Shahbat Khan setelah empat hari dikubur, dia tersenyum. Lalu saya bersama mujahidin yang lain penasaran dan menggali kuburnya. Khairullah berkata: sungguh saya melihat dia memandang ke arah kami.
4. Tubuh Para Syuhada Tidak Membusuk
a. Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat sekitar 1200 orang mati syahid. Saya tidak melihat satupun dari tubuh mereka berubah, dan saya juga tidak melihat seorangpun dari tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing pada saat mereka memakan tubuh mayat orang-orang komunis.
b. Fathullah menceritakan kepadaku, dia berkata: seorang mujahid menceritakan kepadaku, dia berkata: saya punya seorang teman, namanya Hakim, dia pernah berkata: kami pernah mengeluarkan jasad Tamir Khan yang syahid setelah empat bulan dimakamkan. Tubuhnya tidak berubah dan darahnya masih mengalir dengan semerbak bau wangi minyak kasturi.
c. Jalaluddin menceritakan kepadaku di Jadran – Baktia, dia berkata: saya tidak melihat seorang pun dari tubuh orang yang mati syahid itu menjadi makanan anjing. Saya pernah melihat jasad Jalab yang tergeletak selama 25 hari dan di sekitar jasad beliau tergeletak banyak jasad orang-orang komunis, gerombolan anjing itu memakan jasad orang-orang komunis, namun tidak menyentuh jasad Jalab yang mati syahid.

DOA MUJAHIDIN DAN PERTOLONGAN ALLAH
  1. Amunisi mujahidin habis, maka Allah swt. memberi kemenangan kepada mereka.
Yordal menceritakan kepadaku di daerah Jagtowardak, dia berkata, kami bertempur melawan tentara komunis selama tujuh hari hingga persediaan peluru kami habis pada hari ketujuh. Pada malam itu pertempuran terjadi dan tentara komunis mendapat serangan dari tiga penjuru –kami tidak tahu dari mana letupan api itu berasal–tentara kafir pun terheran-heran menyaksikan jenis senjata yang ditembakkan ke arah mereka. Sebab mereka juga tidak melihat janis peluru itu sebelumnya. 500 orang kafir tewas, 23 di antara mereka adalah perwira tinggi. Selain mereka ada yang lari dan sebagian lagi lari dengan menawan beberapa orang muslim. Ketika mereka bertanya kepada tawanannya, dari mana kalian mendapatkan peluru itu, kami belum pernah melihat jenis peluru itu sebelumnya.
  1. Saidurrahman menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: kami pernah kehabisan air di gunung Waijal sehingga kami kelelahan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Maka kami bertanya kepada komandan semoga dapat mendaptkan air. Mereka pun menjawab, di gunung ini tidak ada air. Kemudian kami berdoa kepada Allah swt., tiba-tiba tidak jauh dari tempat kami beristirahat air memancarkan dari salah satu bebatuan besar. Lalu kami yang berjumlah 45 mujahid menikmati air tersebut.
  2. Khayyal Muhammad, menantu Jalaluddin Haqqoni, menceritakan kepadaku, dia berkata: jumlah kami seluruhnya ada 60 orang yang terbagi di dua tempat yang berbeda. Satu tempat berjumlah 20 mujahid dan di tempat lain berjumlah 40 mujahid. Kemudian datang musuh yang berjumlah kira-kira 1300 tentara dengan 80 kendaraan tempur. Saya berdiri dan berdoa kepada Allah swt. mengucapkan:
“Dan tidaklah kamu itu yang melempar pada saat kamu melemparnya, akan tetapi Allah-lah yang melemparnya.”
Setelah itu saya mengambil sebilah tongkat dan saya mengucapkan “Muka-muka yang jelek” kemudian melemparkan tongkat tersebut ke arah tenk-tenk musuh dan tenk itu terbakar. Peristiwa ini terjadi setelah shalat zhuhur. Tenk pertama yang datang jatuh dari jembatan setelah dilempar dengan senapan mesin kosong oleh mujahidin. Kemudian yang lain melemparnya dengan granat kecil yang jatuh di samping tenk. Melihat hal itu, orang-orang kafir yang mengendarai tenk itu mengira bahwa ada granat di bawah kendarannya sehingga merekapun mengarahkan kendaraan ke tepi jalan, namun sayang, mereka terjebak oleh tanah yang gembur sehingga kendarannya terperangkap dan tenk-tenk yang lainpun menutup jalan. Tentara kafir akhirnya turun dari kendaraan dan menyerah.
Harta ghanimah yang diperoleh adalah : 7 senjata mesin, 21 senjata RPG, 1600 AK 47, 7 senjata mesin 82mm, 26.000 peluru, 25 mobil panser dan sisanya kami bakar beserta beberapa senjata mesin lainnya.
  1. Abdurrahman menceritakan kepada kami, dia adalah komandan mujahidin di Batur, dia berkata, ada 800-1200 musuh beserta 58 tenk dan mobil. Saat itu kami berjumlah 30 orang laki-laki. Pertempuran terjadi selama tiga hari. Pada hari ke-3, kami hanya memiliki 5 peluru… ketika datang waktu shalat zhuhur kami berkata: kita tidak bisa lagi menahan serang musuh. Setelah kami melakukan shalat zhuhur, kami berdoa. Akhirnya kami bertahan di benteng dan menembak mobil-mobil musuh –dengan izin Allah swt.– mobil itu terbakar. Tentara musuh akhirnya lari dan sebagian mereka menyerah. Harta ghanimah yang diperoleh adalah: 5 kendaraan tenk, senjata mesin, 30 mobil, 16 roket dengan jarak tempuh 9 Km dan senjata klashenkov yang jumlahnya tidak terhitung.

KARAMAH-KARAMAH MUJAHIDN YANG LAIN

Air keluar di wilayah Jardak
Sekelompok dari orang-orang afghanistan ada yang tinggal di daerah Jardak, Pakistan. Tiba-tiba air keluar di daerah tersebut sehingga daerah itu menjadi daerah hijau (subur). Kamudian orang-orang Pakistan merampasnya dan mengusir orang-orang Afghan itu, maka setelah mereka diusir daerah tersebut berubah menjadi kering kembali.

Awan tipis menutup gunung yang menjadi markas mujahidin
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: di masa pemerintahan Taraqi, kami tidak bisa menyalakan api di gunung yang menjadi markas kami, karena apabila mata-mata musuh melihat kumpalan asap mereka akan melaporkan kepada pihak pemerintah. Maka Allah swt. mengirimkan awan di atas gunung selama satu tahun sehingga asap api pun tidak terlihat karena diselimuti oleh awan.

Semua anggota keluarga mujahidin yang bergabung jihad tidak berada di Afghanistan
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: pada masa pemerintahan Taraki, apabila mereka mendapatkan ada seorang mujahid yang mati syahid, maka mereka akan membunuh seluruh anggota keluarganya. Dan dari seluruh anggota mujahidin yang bergabung di dalam jihad, seluruh anggota keluarga mereka telah hijrah dari bumi Afghanistan. Ini adalah anugerah dari Allah swt.

Burung Bersama Mujahidin
Cerita tentang burung ini diriwayatkan secara mutawatir. Burung-burung itu datang terlebih dahulu sebelum pesawat-pesawat tempur musuh, sehingga mujahidin akan mengetahui jika pesawat-pesawat tempur tersebut akan datang. Dan ketika pesawat itu datang, burung-burung itu terbang di bawah pesawat tempur dengan kecepatan yang sama. Padahal kita tahu bahwa kecepatan pesawat tempur adalah dua atau tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara. Para mujahid memiliki firasat yang sama bahwa apabila burung-burung itu ikut serta, maka itu artinya kerugian yang akan menimpa lebih sedikit.
Dan seorang mujahid bernama Muhammad Karim menceritakan kepadaku bahwa dia melihat banyak sekali burung. Dia berkata: saya melihatnya lebih dari 20 kali,… Jalaluddin Haqqoni berkata: saya melihat kejadian seperti itu berkali-kali…. Arsalan berkata; saya melihat peristiwa itu berkali-kali.
Selain mereka adalah Muhammad Syirin, Maulawi Abdul Hamin, Alam Jalla Fadhlu Muhammad, Ja’an Muhammad, Khiyar Muhammad, Wazir Bad Syah, Sayyid Ahmad Syah dan Ali Jaan.

Awan Tipis Melindungi Mujahidin
Muhammad Yasir menceritakan kepadku, dia berkata: saya pernah berada dekat dengan medan pertempuran, di mana pesawat-pesawat Rusia menyerbu mujahidin di wilayah terbuka. Kami berdoa kepada Allah swt., setelah itu tiba-tiba muncul debu hitam memenuhi bumi pertempuran, akhirnya mujahidin selamat.
Abdul Karim Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: suatu ketika ada dua buah tenk mendekat dan mengarahkan moncong meriamnya ke arah kami. Mereka ingin menangkap kami hidup-hidup, maka kami berdoa kepada Allah swt. tiba-tiba debu hitam beterbangan memenuhi wilayah sekitar dan dengan karunia Allah swt. kami dapat selamat.

Beberapa Tank Hancur Tanpa Ada Perlawanan
Al Qadhi (Abu ath Thahir al Badgesi) pernah bersumpah kepadaku, dia berkata: kami berjumlah 300 mujahid dan kami hanya memiliki kira-kira 15 granat saja. Kami mendapat serangan dari kekuatan 40 tenk dan 15 mobilpanser. Orang-orang komunis itu kalah setelah semua kendaraan tiba-tiba hancur dan hanya tersisa dua kendaraan yang mengangkut pasukan.
Ketika orang-orang komunis, yang tertawan, ditanya sebab mereka hancur, mereka menjawab, lawan kami menggunakan senjata berat, al Haqqi bersumpah, saya melihat peristiwa musuh itu hancur, padahal kami tidak membawa satu pun senjata dan peluru sama sekali.

Kisah diatas adalah cuplikan dari kisah kisah karamah yang di dapat dalam peperangan dalam melawan kaum kafirin, buku "Ayaturahman Fi Jihadil Afghan" adalah buku yang di susun oleh Abdullah Azzam sementara beliau terlibat langsung dalam medan jihad di bumi Afghanistan.
Ketika membaca kisah ke zuhud an Umar Ibnul Khattab, saya mengira bahwa kisah seperti itu tidak mungkin terjadi lagi di hari ini, akan tetapi di sana bisa disaksikan bahwa rumah Syaikh Sayyaf (Komandan Mujahidin) di bangun dari tanah dan ruang tamunya hanya sebuah tenda kecil yang berada di luar rumah dan penghasilan beliau hanya 1,5 real tiap bulan. smentara ratusan ribu pasukan mujahidin disana tidak mendapatkan gaji walau sepeserpun. Kisah hebatnya pengorbanan mereka bahkan sudah di ulai dari awal peperang dengan pihak komunis, mereka bahkan menjual 600 ekor dombanya hanya untuk membeli sepucuk senjata organik karena harga senjata organik adalah 600 dollar kuwait yang di belinya di pasar gelap. Dan bahkan mereka juga rela untuk melakukan perjalanan 1500 mil dengan berjalan kaki untuk membeli senjata ke kawasan perbatasan Pakistan.
Sementara hal yang menjijikan selalu di tampilkan oleh Amerika ketika mereka berteriak teriak bahwa mereka membantu mujahid Afghanistan dan bahkan Amerika dengan tak tau malunya membuat film Rambo yang menggambarkan tentang betapa senangnya mereka (amerika) dalam membuat kedustaan dan menggambarkan bahwa rambo (amerika) ada di balik kemenangan Mujahidin Afghanistan. Dan pada saat ini, tahun 2010, mereka Amerika dan konco-konconya sudah mengetahui betapa hebatnya kaum kujahidin Afghanistan yang tidak bisa di kalahkan walaupun Amerika mengeroyok Aghanistan habis habisan.

Berbagai penindasan dan pembantaian yang ditimpakan kepada kaum Muslimin di berbagai belahan bumi ini sudah tidak dapat di sembunyikan lagi, dan kaum kafirin selalu menyerang dengan dua jurus yaitu madu dan racun, sementara mulutnya terus membicarakan tentang perdamaian, HAM, demokrasi di sisi lain tangan mereka tidak segan segan membantai ratusan ribu bahkan jutaan rakyat Iraq, Afghanistan dan Amerika juga dengan tanpa rasa malu selalu mendukung kebiadaban penjajahan Israel atas Bangsa Palestina.

Sementara kebanyakan bangsa indonesia yang mayoritas muslim masih sibuk mencari harta dunia dan selalu berteriak bahwa jihad terbesar adalah "perang melawan hawa nafsu"

Naudzubilah mindzalik


Diberdayakan oleh Blogger.
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesRental Mobil Tasik