Tersebutlah
seorang komandan mujahid Afghanistan Najmuddin yang menguasai daerah
Anjaman, daerah ini terletak di kawasan Wakhan, jika dilihat dalam peta
Afghanistan, luas wilayah ini tak lebih dari sebesar satu jari yang
berbatasan denagn negara Cina, Rusia dan pakistan dan pernah di jajah
Uni Soviet. Di Daerah ini Komandan Najmuddin hanya disertai oleh 150
mujahid, pasukan Uni Soviet memblokade jalan-jalan umum namun mereka
tidak berani menyerbu bahkan dengan tank-tank mereka sekalipun. Mereka
hanya berani menyerang mujahidin dari jauh dan itupun dengan arah yang
serampangan. Dan Allah SWT telah memenangkan kaum mujahidin dan
mengalahkan pasukan Uni Soviet dan 5 perwira mereka tertangkap dan
menjadi tawanan mujahidin. Mendengar hal itu maka pihak militer Uni
Soviet segera mengirim surat kepada Komandan Najmuddin sehingga
terjadilah diaog antar surat diantara mereka :
- Uni Soviet : "Kami akan memenuhi semua permintaan kalian, namun dengan syarat kalian harus membebaskan kelima perwira kami"
- Komandan Najmuddin : "Kami bukan pedagang"
- Uni Soviet :
"Jika kalian tidak mau membebaskan kelima perwira kami, maka kami akan
membumi hanguskan seluruh isi kota dan kami akan membunuh anak-anak
dan orang tua "
- Komandan Najmuddin : "Wahai anjing-anjing komunis, sungguh kalian adalah kaum yang suka menghianati perjanjian dengan kami"
- kemudian Uni Soviet mengirim surat ketiga dan sengaja ditulis dengan tinta darah
- Uni Soviet : "Kami pasti akan membalas sekecil apapun perlakuan buruk kalian terhadap kelima perwira kami "
- Komandan Najmuddin : "Kami tunggu kedatangan kalian....!! Ketahuilah bahwa kami telah membunuh kelima perwira kalian"
Setelah itu Uni Soviet
berkabung atas kematian kelima perwiranya sampai sampai mereka membuat
patung salah seorang perwira tersebut sebagai penghormatan atas
jasa-jasanya.
Begitulah
sekilas cuplikan dari peperangan antara kaum mujahidin dengan komunis
Uni Soviet yang terjadi di tahun 1980 an, dan dalam komunikasi militer
diatas terlihat jelas betapa Komandan Mujahidin sangat berani menentang
pasukan Uni Soviet walaupun hanya dengan pasukan yang sedikit. Kisah
ini di ambil dari buku "Ayaturahman Fi Jihadil Afghan" yang disusun oleh Abdullah Azzam yang terlibat lansung di dalam medan jihad Afghanistan.
Download Video moblie :
MujahidinAfghanistan.3gp
Demikianlah
kehebatan dari pejuang-pejuang Afghanistan yang rela mempertaruhkan
nyawa demi tegaknya panji-panji Islam dinegaranya, 99% penduduk
Afghanistan adalah muslim dan mayoritas adalah Ahlusunnah wal jamaah,
sumber kebijakan mereka adalah Islam, sejak negri ini di taklukan oleh Ashim bin Amru At Tamimi pada massa kekhalifahan Umar bin Khattab
hingga kemudian dirampas oleh Presiden Muhamad Dawud pada tahun 1973.
Ruh Islam adalah penggerak utama putra-putra bangsa dan Islam pula yang
menjadi tolak ukur masyarakat serta neraca kewibawaan yang berlaku di
kalangan mereka.
Berbeda
jauh jika di banding dengan ulama-ulama Indonesia yang lebih senang
dengan "jihad melawan hawa nafsu" bahkan mereka tidak punya keinginan
sedikitpun untuk berperang di jalan Allah karena saking takutnya mereka
akan kehilangan dunia yang mereka cintai dan bahkan banyak diantara
mereka yang mendukung "demokrasi pancasila" yang nota bene adalah buatan
Amerika yang sangat nyata mempertuhankan suara rakyat dan ulama ulama
su'u ini sangat takut untuk menjelaskan jihad fi sabilillah karena di
mata ulama ulama bodoh dan pecinta dunia ini jihad identik dengan
teroris.
Afghanistan
adalah negara yang sangat menakjubkan mereka selalu berkumpul bersama
ulama, pemimpin mereka adalah ulama dan ulama pula yang jadi pemersatu
di kalangan mereka maka tidak heran bangsa yang teguh memegang
kaidah-kaidah Islam berani melengserkan dua rajanya yang tidak berpegang
kepada ajaran agama Islam.
Pertama
adalah raja Habibbulah bin Abdurahman pada tahun 1919, bangsa
Afghanistan melengserkan karena raja telah bersekongkol dengan bangsa
penjajah Inggris hingga sang raja tewas ditangan bangsanya sendiri.
Kedua
adalah Raja Amanulah Khan yang di kudeta oelh rakyatnya pada tahun
1924 - 1928, karena raja telah berani merubah undang-undang negara yang
berlandaskan Islam dengan Undang-undang dari negara barat.
Afghanistan
akan selalu menegakan hukum-hukum Islam walau apapun taruhanya hingga
tak heran jika pada tahun 2002 Afhanistan tidak bersedia tunduk kepada
Amerika dan anjing-anjingnya yang akan menerapkan hukum demokrasi ala
kafir (yang menuhankan suara rakyat) kepada Afghanistan.
SEBERKAS HARAPAN YANG TERSISA
Menghadapi
ancaman yang bertubi-tubi dan muncul dari segala arah, masih ada
harapan yang tersisa, yaitu factor-faktor yang membangkitkan semangat
meraih harapan di dalam jiwa:
- Tabiat
orang-orang Afghan yang sangat unik dan pantang menyerah,
merasa terhormat dan cintanya untuk jihad. Umar Hanif pernah
berkata kepada saya: Kami adalah satu bangsa, jihad bagi kami
adalah sebuah kebutuhan primer seperti kebutuhan air bagi seekor
ikan. Dr. Abdul Qodir menceritakan kepadaku, saya pernah
menyaksikan sebuah perdebatan yang seru dan keras terjadi antara
seorang mujahid dan seorang dokter yang memotong salah satu dari
kakinya karena membeku oleh salju. Mujahid itu berkata kepada
dokter: kembalikan kakiku seperti semula, karena kamu telah
menghalangiku untuk berjihad di Afghanistan setelah hari
ini. Dan pada hari yang sama saya juga mendapatkan cerita
seperti yang dialami olah sang dokter. Saya juga masih ingat ucapan
beliau: Sesungguhnya berdiam diri di Pesyawar adalah perbuatan
dosa.
- Kemenangan demi kemenangan yang diraih dan ditambah lagi
penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh bangsa yang sabar
semakin hari semakin meningkat. Beberapa pengamat mengatakan:
Sesungguhnya kemenangan yang diraih di dalam pertempuran yang
sangat sengit yang dihadapi telah mencapai jumlah tidak terhitung
pada tahun 1983 M ditambah lagi kemenangan pada tahun 1984 M.
- Di sana ada pembelaan dari Allah swt. dan bukti-bukti rabbani
yang saya riwayatkan dengan mendengar secara langsung dari mulut
orang-orang yang terpercaya. Syekh Jalaluddin Haqqoni
menceritakan kepadaku, beliau berkata: kira-kira sejak 7 bulan, yaitu
Bulan Syawal tahun 1403 H sampai Jumadil Awwal 1404 H,
pesawat-pesawat tempur menyerbu kami setiap hari dua sampai lima
kali. Dan demi Allah, tidak ada seorang pun mujahid menjadi
korban baik di wilayah yang kami duduki atau di wilayah Arsalan,
karena kami selalu berdoa,“Ya Allah, Sesungguhnya kami mengadukan
kekuatan kami kepada-Mu dan lemahnya kemampuan kami menghadapi
pesawat-pesawat itu.” Maka Allah swt. pun memberikan
perlindungan-Nya.
Maulawi
Halim, komandan Jihad di Medan, beliau berkata: "saya tidak melihat
pesawat-pesawat yang menyerbu kami meskipun sekali melainkan saya
melihat di bawah pesawat itu ada burung yang menyertai. Ketika itu
saya berkata kepada para mujahidin, telah datang pertolongan Allah swt.
Suatu ketika ada pesawat tempur jenis ZH1 yang siap menyerbu, lalu
saya berdoa kepada Allah swt. maka Allah swt. mengirimkan awan yang
menutupi kami dari dari bahaya pesawat-pesawat tempur."
Beliau
berkata: "ada 600 tank yang menyerbu kami, pdahal saat itu kami
tidak memiliki senjata kecuali 14 granat, tongkat dan pedang. Dan
tiba-tiba Allah swt. menghancurkan mereka."
- Tentara
Rusia di sana hidup dengan penuh keluh kesah. Suasana takut
selalu mengacaukan pikiran mereka dan menggoncangkan jantungnya.
Rasa takut, resah dan bahaya yang selalu mengancam telah
mencabik-cabik persatuan mereka. Salah seorang pemuda Arab
bernama Abu Ubaidah menceritakan kepadaku, dia mengatakan: kami pernah
mendatangi parit-parit mereka, kami menemui mereka sedang
menangis ketakutan, padahal di samping mereka terdapat senjata
yang telah terisi oleh peluru. Kemudian kami dengan mudah
menawan mereka.
Berapa banyak dari mereka
yang lari ketika mereka mendengar kalimat Allahu Akbar. Muhammad
Dawud Ghairat, dia adalah komandan jihad di Wardak, dia menceritakan
kepadaku, kami pernah dikepung oleh tank-tank dari segala arah sampai
dari udara kamipun dikepung dengan pesawat-pesawat tempur. Saat itu
kami bersama sekelompok besar, namun saat itu kekuatan musuh lebih
besar dari kami. Mereka berjumlah lebih dari 10.000 bersama ratusan
tank. Mayoritas kami lebih memilih mundur dan hanya tersisa 20
mujahidin yang memilih mati. 11 mujahid kemudian gugur sebagai syahid
dan tersisa 9 mujahid dengan kondisi terluka setelah menahan lapar
selama dua hari di bulan Ramadhan. Kemudian beberapa tank mendekati
kami untuk menangkap kami hidup-hidup, maka kami sepontan berteriak
mengucapkan satu kalimat, Allahu Akbar, sehingga seakan-akan seluruh
kota bertakbir. Tiba-tiba tank-tank itu mundur dan lari
tunggang-langgang mendengar kalimat Allahu Akbar.
- Faktor
lain adalah tabiat bangsa Afghanistan yang keras yang
telah Allah swt. tanamkan ke dalam hati mereka. Tabiat itu
membantu mereka tetap teguh di atas jalan jihad yang penuh dengan
kesulitan dan kepayahan.
- Faktor lain lagi adalah Allah swt.
menjadikan bangsa ini terletak di garis geografis yang
strategis. Di wilayah perbatasan terdapat wilayah yang sangat luas
tak bertuan. Dari arah Pakistan ada pemukiman beberapa
kabilah yang tidak masuk ke dalam institusi Negara manapun.
Wilayah tersebut terbentang sepanjang 2.252 Km dan dari arah Iran
terbentang lebih dari 1000 Km.
- Bahwasannya kekuatan mujahidin
telah menguasai banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai musuh.
Mujahidin telah mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan dan
pengadilan syariah yang bertugas mengadili perkara-perkara hudud.
Di ibukota Medan terdapat 8.000 mahasiswa yang tersebar di
beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh para mujahidin.
Demikian pula di seluruh wilayah kekuasaan, kamu dapat menemui
sekolah-sekolah dan departemen pengadilan di sana. Bahkan Rusia
mengakui kondisi mujahidin yang demikian. Ada empat ulama
menceritakan kepadaku, mereka adalah Sirajuddin, Muhammad Gharib,
Abdul ‘Ali dan Ubaidillah, mereka berkata: Sesungguhnya Rusia
pernah mengirim muatan logistic. Mereka menyewa seorang sopir,
kemudian konfoi itu bertemu dengan mujahidin dan semua muatan
diambil oleh mujahidin dan kemudian seorang komandan memberikan
tanda terima. Maka dengan terpaksa orang Rusia harus membayar
sewa sopir setelah mereka yakin telah menerima tanda serah terima
barang. Memang harus diakui bahwa ini adalah sisi positif dan
negative di dalam jihad Afghanistan. Namun semuanya ada di tangan
Allah swt. tidak ada yang dapat membantah perintah-Nya dan
tidak ada yang dapat mengganti hukum-Nya. Di tangan-Nya-lah segala
kerajaan dan hanya kepada-Nya-lah segala urusan akan kembali.
“Dan
kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan
kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia,
dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai
dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123)
Akankah
angan-angan kaum muslimin untuk meraih kemenangan jihad Afghanistan
dan tegaknya masyarakat Islam akan terwujud ? itu adalah urusan Dzat
yang Maha Mengetahui hal Ghaib, yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.
KABAR GEMBIRA DAN KARAMAH-KARAMAH
DALAM JIHAD AFGHANISTAN
Kisah-kisah
nyata berikut ini mungkin tidak dapat dipercaya dan mungkin dianggap
hanya sebagai cerita-cerita dongeng. Saya mendengar kisah-kisah ini
dengan kedua telingaku dari mulut mujahidin yang hadir menyaksikan
perintiwa tersebut dan saya menulisnya dengan tanganku sendiri.
Saya
mendengar karomah-karomah ini dari orang yang terpercaya, yang
selalu berada di medan tempur. Sebenarnya kisah itu sangat benyak
sekali dan riwayatnya mayoritas mencapai derajat mutawatir. Akan
tetapi karena beberapa keterbatasan yang ada, saya tidak bisa
mengkisahkan seluruh kisah tersebut. Allah swt. berfirman,
“Dan
Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan
sebagai kabar gembira dan agar hatimua menjadi tentram karenanya.” QS. Al Anfal: 10
Seandainya
imam Bukhari masih hidup, saya kira beliau pasti akan mencantumkan
orang-orang yang menceritakan kisah-kisah tentang karomah ini salah
satu perowi hadits kepercayaannya.
Sekilas Tentang Syuhada’
Jasad
para syuhada tidak berubah dan tidak membusuk. Hadits tentang topic
ini derajatnya adalah mutawatir, sebagaimana yang dijelaskan oleh
para ulama fiqih dari madzhab hanafi dan Syafi’i. Disebutkan di dalam
buku “
Nihayaty al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj: 5/131” ditulis oleh Ramli asy Syafi’i di dalam
Syarhu Ibaroti al Minhaj, kitab al ‘Ariyah:
“Melainkan
apabila jasad itu telah dikubur, orang yang mengkuburnya tidak
pulang sampai bekas dari syahidnya hilang.” Kalimat ini menunjukkan
bahwa jasad nabi dan orang mati syahid pasti tidak mendapatkan siksa.
Demikian
pula dijelaskan oleh ibnu ‘Abidin al Hanafi di dalam hasyiyahnya,
kitab jihad:3/238, “Bahwasannya jasad orang yang meti syahid diharamkan
bagi bumi memakannya.” Akan tetapi saya tidak mendapatkan satu dalil
yang bersambung sampai kepada rasulullah yang menunjukkan tidak
adanya siksa yang menimpa jasad orang meti syahid.
Diriwayatkan
oleh al baihaqi dengan sanad hasan bahwasannya ketika mata air di
lereng gunung Uhud yang juga dekat dengan kuburan Hamzah meluap pada
masa Muawiyyah tahun 46 H, maka jasad umar muncul dan tubuh beliau
belum berubah (busuk).
Para Syuhada Afghanistan
Umar
Hanif menceritakan kepadaku ketika berada di rumah Nashrullah
Manshur –dia adalah komandan tinggi Partai Revolusi Islam– dan Umar
–komandan militer di Zamrot dan Urjun– di markas kemp Baktia
Afghanistan, dia berkata:
- Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya berubah atau bau busuk.
- Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya
dimakan oleh anjing meskipun anjing-anjing itu memakan jasad
tentara komunis.
- Saya pernah membongkar 12 kuburan setelah berumur 2 atau 3
tahun, dan saya tidak mendapatkan satupun jasad mereka bau busuk.
- Saya pernah melihat para syuhada yang berumur lebih dari satu
tahun dikubur, luka mereka tetap segar dan mengalirkan darah.
Imam menceritakan kepadaku,
dia berkata: saya melihat jasad Abdul Majid yang mati syahid setelah
berumur tiga bulan masih seperti dahulu dan baunya wangi seperti
minyak kasturi.
- Syekh
Muadzdzin –salah satu anggota dewan musyawarah organisasai Jihad
Afghanistan– menceritakan kepadaku, Nashshar Ahmad mati syahid,
dan selama 7 bulan tertimbun tanah jasadnya tidak berubah.
- Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku: saya melihat 4
orang mati syahid setelah berumur 3-4 bulan. Tiga orang kondisi
jasadnya masih sama seperti sedia kala, bahkan jenggot dan kuku
mereka semakin panjang. Dan yang satu lagi sebagian wajahnya
sudah mulai berubah.
Saudaraku Abdussalam mati
syahid. Dan setelah berumur dua pekan kami mengeluarkan jasadnya,
ternyata jasadnya masih seperti sedia kala.
Arsalan
menceritakan kepadaku, seorang mahasiswa bernama Abdul Bashir mati
syahid ketika bersama kami. Pada suatu malam saya mencari jasadnya
bersama seorang mujahid bernama Fathullah. Dia berkata kepadaku bahwa
jasad Abdul Bashir berada di dekatnya, sebab (kata dia) saya mencium
bau wanginya. Kemudian saya juga mulai mencium aroma wangi itu, maka
tidak lama kemudian kami menemukan jasadnya dengan aroma wangi yang
semakin menusuk. Sungguh saya melihat warna darah yang keluar dari
bekas lukanya di kegelapan malam itu memancarkan cahaya.
Umar Ya’qub Bersama Senjata Mesinnya
Umar
Hanif menceritakan kepadaku, dia berakta: ada seorang mujahid
bernama Umar Ya’qub, dia seorang yang sangat merindukan jihad, yang
kemudian mati syahid. Kami mendatanginya sedang tangannya memeluk
senjata mesin. Kami mencoba melepas senjata tersebut, namun tidak
bisa. Kami berhenti sejenak, kemudian kami berkata kepadanya: wahai
Ya’qub, kami adalah saudaramu. Setelah itu dia mau melepas senjatanya
untuk kami.
Jasad Sayyid Syah Berada Terdapat Mantel dari Sutra
Umar
Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: ada seorang mujahid, dia
hafal al Qur’an, namanya Sayyid Syah. Dia seorang ahli ibadah dan
rajin melaksanakan shalat tahajut serta memiliki firasat yang tajam
seperti datangnya waktu subuh. Dia banyak mendapatkan karomah, kemudian
dia mati syahid. Kami mendatangi kuburnya setelah berumur 1, ½
tahun. Saya datang bersama rekan yang lain yang juga komandan tempur,
namanya Nurul Haq. Kami membuka kuburan Sayyid Syah yang dahulu saya
kubur dengan tanganku, kami mendapati jasadnya seperti sedia kala
kecuali jenggotnya yang bertambah panjang. Yang lebih mengherankan
lagi, saya mendapati di atas tubuhnya tampak mantel dari sutra yang
belum pernah saya melihatnya di muka bumi ini, sayapun menyentuhnya,
ternyata baunya sangat wangi, lebih wangi dari minyak kasturi.
Doa Mujahidin Dikabulkan
Maulawi
Arsalan –salah satu mujahidin yang terkenal di Afghanistan, dia
adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka
mengatakan, dia adalah orang yang memakan daging manusia–, dia
berkata: suatu ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata
anti tenk, kemudian kami melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah
swt. agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh. Saat itu kami
berhadapan dengan 200 tank dan kendaraan berat lainnya. Kami
melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut
bahan peledak sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tenk
beserta mobil panser yang lain. Akhirnya musuhpun kalah dan kami
mendapat harta ghanimah yang sangat banyak. Dan saya telah bertemu
dengan pemuda yang melemparkan granat tersebut di Batur.
Burung Bersama Mujahidin
- Arsalan
menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bisa mengenali
tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh akan menyerang kami
sebelum mereka sampai ke wilayah kami dengan cara melihat
burung-burung yang terbang di atas kemp kami. Ketika kami
melihatnya berputar-putar di atas kemp, kami mulai mempersiapkan
senjata untuk membalas serangan pesawat-pesawat musuh.
- Jalaluddin Haqqoni –salah satu mujahid Afghan yang terkenal–
menceritakan kepadaku, dia berkata: saya telah menyaksikan
burung-burung itu terbang berkali-kali. Dia datang dan terbang di
bawah pesawat-pesawat musuh melindungi mujahidin dari
serbuan-serbuan pesawat tempur.
- Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, bahwasannya dia
melihat burung-burung itu terbang di bawah pesawat musuh sebanyak
dua kali.
- Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwa dia berkali-kali
melihat burung-burung itu melindungi kami dari serangan musuh.
- Qurban Muhammad menceritakan kepadaku, bahwasannya dia pernah
melihat burung-burung itu sekali ketika pesawat-pesawat musuh
menyerbu kami dengan ganas –mereka berjumlah 300 pesawat–, namun
anehnya, tidak ada seorangpun yang terluka, padahal mereka
(mujahidin) berada di sebuah lapangan yang datar.
Al Hajj Muhammad Jul –salah
satu mujahid di Konar– menceritakan kepadaku, saya melihat
burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali.
Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada pesawat, padahal
kecepatan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih
cepat dari kecepatan suara.
Api Muncul di Seluruh Tempat
Arsalan
menceritakan kepadaku: kami pernah berada di daerah Syathuri. Jumlah
kami saat itu 25 mujahid. Kami diserbu oleh 2000 pasukan komunis.
Setelah kami bertempur selama 4 jam tentara komunis kalah, 70-80
tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan. Kami bertanya kepada
para tawanan: kenapa kalian cepat sekali kalah ? mereka menjawab:
peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah. Arsalan
berkata: kami tidak memiliki peluruh itu dan tidak pula memiliki
senjata mesin. Kami hanya menggunakan granat lempat dan menyerbu dari
satu arah.
Arsalan
menceritakan kepadaku: kami pernah diserbu oleh kira-kira 120 tenk
dan mereka juga membawa kendaraan mobil dengan jumlah banyak.
Tiba-tiba peluru kami habis sehingga kami hanya bisa pasrah seandainya
menjadi tawanan, namun kemudian kami kembali kepada Allah swt.
dengan berdoa, tidak lama kemudian, tiba-tiba bom-bom dan senjata
mesin menyerbu tentara komunis dari segala penjuru. Akhirnya tentara
komunis kalah, padahal saat itu tidak ada seorangpun selain kami.
Kemudian dia berkata: itu adalah malaikat.
Pasukan Berkuda
Arsalan
menceritakan kepadaku, dia berkata: Kami pernah melakukan
penyerangan kepada tentara komunis di wilayah Urjun. Kami membunuh 500
tentara dan 83 orang tertawan. Kami bertanya kepada tawanan, kenapa
kalian menyerah dan tidak dapat membunuh seorangpun dari kami kecuali
hanya satu? tawanan itu menjawab: kalian menunggangi kuda, ketika
kami melepaskan tembakan, dia lari sehingga tembakan itu meleset.
Saya berkata: al Qur’an telah menetapkan bahwa para malaikat itu
turun ketika perang Badar. Allah swt. berfirman,
(Ingatlah),
ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku
bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah
beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati
orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan
pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” QS. Al Anfal:12
Al Qurthubi menjelaskan ayat berikut di dalam tafsirnya
“ya
(cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang
kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan
lima ribu malaikat yang memakai tanda.” QS. Ali Imran:125
Dia
berkata: Setiap plajurit yang sabar dan mengharap pahala, maka
malaikat akan datang dan ikut perang bersama mereka. Karena Allah swt.
telah menjadikan malaikat para mujahidin sampai hari kiamat.
Al Hasan berkata: Mereka berjumlah 5.000, tugasnya menolong orang-orang beriman sampai hari kiamat.
Imam
Muslim meriwayatkan di dalam shahihnya (an Nawawi – muslim:21/85)
Abu Zamil berkata: Ibnu Abbas menceritakan kepadaku, dia berkata:
ketika seorang laki-laki mukmin merasakan penderitaan akibat ulah
orang musyrik di hadapannya. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari
atas seperti cemeti dan suara penunggang kuda, saraya berkata: saya
datang wahai Haizun. Maka dia melihat orang musyrik itu jatuh
tersungkur. Ternyata hidungnya memar dan wajahnya terbelah seperti
bekas pukulan sebuah cemeti serta tubuhnya berubah mejadi hitam.
Kemudian salah seorang dari kaum anshar datang menceritakan peristiwa
itu kepada rasulullah saw., beliau bersabda: kamu benar, itu adalah
kekuatan yang datang dari langit ketiga.
Muhammad
Yasir menceritakan kepadaku tentang orang-orang komunis, apabila
mereka memasuki desa dengan tenk-tenknya, mereka akan bertanya
tentang kandang-kandang kuda ikhwanul muslimin itu berada. Maka
penduduk desa setempat pun heran, karena mereka tidak mengendarai
kuda. Kamudian mereka berfikir dan faham bahwa kuda-kuda itu adalah
pasukan malaikat.
Peluru Tidak Habis
Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, mujahidin memiliki 3-9 butir peluru.
Ketika perang dimulai dia menembakkan banyak sekali butir peluru,
namun peluru itu tidak kunjung habis dan masih ada dengan jumlah
semula.
Dilindas tank tidak Mati
- Abdul
Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, dia berkata: ada sebuah
tenk berjalan melindas salah seorang mujahid, namanya Ghulam
Muhyiddin. Saya melihat dia tidak mati.
- al Hajj Muhammad Yusuf –wakil komandan
Lokar– menceritakan keapadaku, dia berkata: ada sebuah tenk
melindas tubuh Badar Muhammad Jul dan dia tidak mati dan tidak
terluka. Saya berkomentar: tidak diketahui apakah dia dilindas
di antara roda atau tepat di bawah roda tank.
Kalajengking Bersama Mujahidin
Allah swt berfirman,
“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.”
QS. Al Muddatstsir: 31
Abdushshamad
dan Mahbubullah menceritakan kepadaku: orang-orang komunis
mendirikan perkemahan di dataran Qunduz. Tiba-tiba mereka diserbu
oleh sekelompok kalajengking. 6 orang disengat dan tewas, sedang yang
lain melarikan diri.
Ular Tidak Mematuk Mujahidin
Umar
Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: Sering sekali ular datang
dan tidur bersama mujahidin di kemp mereka sejak empat tahun yang
silam. Ular itu tidak mematuk mujahidin.
Bom Tidak Meledak
- Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 30
Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur. Semua
bom-bom itu meledak, namun tatkala ada satu bom yang beratnya + 54 Kg meluncur ke hadapan kami, bom itu tidak meledak. Seandainya bom itu meledak pasti kami terbunuh.
- Abdul Mannan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama
3000 mujahid berada di satu markas militer, tiba-tiba datang
pesawat musuh dan menjatuhkan +
300 bom. Namun tidak ada satupun bom itu meledak. Selanjutnya
bom-bom itu kami pindahkan ke Kuwaitah di Pakistan yang dihuni
para mujahidin.
Tidak Mempan Oleh Peluru
- Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat banyak
mujahidin keluar bersamaku dalam sebuah pertempuran. Baju-baju
mereka robek oleh peluru, akan tetapi tidak ada satupun peluru
yang menembus tubuh mereka.
- Syekh Ahmad Syarif menceritakan kepadaku, dia berkata: anak
saya pergi bergabung dalam satu pertempuran. Baju yang dia pakai
koyak oleh peluru, namun tidak ada satupun peluru yang melukai
tubuhnya.
- Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: pada
hari ini, 1 April 1982, seorang mujahid tertembak di kepalanya
sebanyak 10 butir peluru dan 25 butir lainnya bersarang di bagian
lengannya dan dia tidak mati.
- Maulawi Beir Muhammad menceritakan kepadaku, dia berkata: di
sebuah pos penjagaan di daerah Baktia kami bersama 12 mujahidin
mendapat serangan dari kira-kira 180 kendaraan tenk, mobil panser
dan pesawat tempur. Mereka mengepung kami di posisi tanah yang
datar. Ketika kami diserbu, kami berusaha keluar dari medan
pertempuran (yang kurang menguntungkan itu) dengan baju yang
tercabi-cabik oleh peluru, akan tetapi kami tidak terluka, bahkan kami
dapat membunuh 160 tentara komunis dan menghancurkan 3 tenk dan
hanya dua orang mujahid syahid.
- Saya melihat dengan kedua mataku tempat peluru itu bersarang
di baju Jalaluddin Haqqoni di bagian dadanya, namun dadanya
tidak terluka.
- Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: sungguh
ada bom jatuh di bawah kedua kakiku dan meledak, akan tetapi
ledakan itu sama sekali tidak melukai tubuhku.
- Arsalan menceritakan kepadaku, dia berakta: sebanyak dua kali,
bom itu jatuh di bawah kedua telapak kaki dan meledak, akan
tetapi ledakannya tidak melukaiku.
Cahaya Terang Memancar dari Tubuh Syuhada
- Abdul
Mannan Muhammad –seorang komandan di Helmand, barat Kandahar–
menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 600 mujahid dan
tentara Kafir berjumlah 6000 tentara Rusia. Mereka membawa 600
tenk dan 45 pesawat. Mereka menyerbu kami hingga 18 hari. Hasil
dari pertempuran itu, 33 mujahidin mati syahid. Dan kerugian
musuh, 450 tentara tewas, 36 tentara tertawan, 30 tenk hancur dan 2
pesawat tempur jatuh.
Waktupun berlalu dan tibalah
musim panas. Jasad syuhada tidak satupun yang membusuk. Di antara
syuhada itu ada yang bernama Abdul Ghafur bin Din Muhammad. Dari
tubuhnya memancarkan cahaya ke langit setiapmalam. Cahaya itu
disaksikan oleh seluruh mujahidin.
- Umar
Hanif menceritakan kepadaku, dia berakata: pada Bulan Februaari
1982, setiap malam, setelah waktu shalat isya, muncul cahaya
yang berputar-putar di halaman selama beberapa saat kemudian
menghilang.
Seluruh Kemp Hancur Kecuali Gudang Senjata
Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku: Sejak empat tahun yang lalu dua
pesawat tempur terus menghujani kami dengan peluru, hampir seluruh
rumah hancur atau terbakar, demikian juga markas militer, namun gudang
senjata tidak ada yang hancur atau terbakar.
Allah swt. berfirman,
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.” QS. Al Baqoroh:149
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku karomah yang terjadi dari dua pertempuran, padahal banyak pertempuran yang terjadi:
Pertama: perang di masa pemerintahan Taraki dan kedua: Perang pada tahun 1982 M.
Pertama: Perang di masa pemerintahan Taraki
Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: problem yang paling
besar yang kami hadapi pada masa pemerintahan Taraki adalah kekuatan
tenk. Karena saat itu kami tidak memiliki senjata anti tenk, yaitu
senjata P2P7. Maka kami mengumpulkan harta kami sedikit demi sedikit
untuk membeli senjata tersebut, namun kami tidak mendapatkan barang
itu. Jumlah kami saat itu adalah +
350 mujahid. Suatu hari tentara Taraki yang berjumlah ribuan lengkap
dengan senjata perangnya, seperti roket, senjata mesin dan kendaraan
tenk datang menyerbu, dan terjadilah pertempuran yang sengit antara
kami melawan mereka. Pertempuran itu terjadi selama dua hari
setengah. Musuh akhirnya kalah dan kami mendapat harta rampasan
termasuk senjata anti tenk P2P7, roket, senjata mesin, 8 buah tenk,
1000 tawanan musuh dan setiap tawanan mambawa satu senjata
klashinkov.
Kedua: Pertempuran Tahun 1982 M.
Jalaluddin
Haqqoni berkata: kami berjumlah 59, diserbu oleh kekuatan yang
terdiri dari 220 tenk, mobil panser, pesawat tempur dan didukung oleh
1500 tentara –jumlah ini diketahui dari pengakuan musuh yang
ditawan–, akhirnya dari pertempuran dahsyat itu mendapatkan harta
ghanimah 54 tenk hancur, 150 tentara komunis tewas dan 100 orang
luka-luka. Kami mendapat harta rampasan senjata anti pesawat, beberapa
senjata mesin Jerinov, 7 pucuk senjata Klashenkov, satu buah senjata
roket 66mm, 280 peluru roket dan 36.000 butir peluru.
Perang Di utara Kota Kabul Setelah Tentara Rusia Masuk Ke dalam Kota
Al
Hajj Muhammad menceritakan kepadaku: jumlah mujahidin 120, tentara
Rusia 10.000 beserta 800 tenk dan 25 pesawat tempur. Hasilnya, 450
tentara Rusia tewas 130 di antara mereka berasal dari Malaysia, 150
tenk hancur dan 11 mobil dengan muatannya yang berisi amunisi dan bom
ranjau.
Pertempuran Kedua Setelah Satu Bulan Pasca Perang Di Utara Kota Kabul
Muhammad
Jull menceritakan kepadaku, jumlah mujahidin 500 dan jumlah musuh
lebih dari 10.000 tentara dengan perlengkapan perangnya (tenk). Namun
akhirnya kami dapat membunuh –dengan izin Allah swt.– 1100 tentara.
Satu bulan kemudian, wilayah tersebut menjadi bau busuk mayat tentara
kafir.
Jasad Mayajul dan Seikat Bunga Mawar
Muhammad
Yasir menceritakan kepadaku, salah satu pengawal syekh Sayyaf
bernama Adil Mayajul –juga salah satu komandan umum di kemp Baghlan–,
dia mati syahid pada Bulan Rabiu ats Tsani tahun 1420 H. ‘Adil
adalah salah satu generasi pertama putra harokah islamiyyah dan dia
juga seorang komandan terkenal. Ketika dia syahid, putra-putra dari
kabilahnya (kabilah Ahmad Zay), yang berjumlah seratus ribu keturunan
bersedih. Mereka yang merasa kehilangan ‘Adil selalu menangis. Suatu
ketika di satu malam saudaranya bangun dan berwudhu, lalu shalat dan
berdoa kepada Allah swt., seadainya ‘Adil mati syahid perlihatkanlah
tanda-tanda kesyahidannya. Kemudian dia tidur, tiba-tiba sesuatu jatuh
… maka keluarganya cepat-cepat mengambil lampu dan menyinari benda
yang jatuh itu. Ternyata adalah seikat bunga mawar yang sangat indah
dan tidak ada bandingannya. Di dalam bunga itu terdapat cairan
mengalir seperti madu yang mengeluarkan aroma wangi yang menyebabkan
ruangan menjadi harum. Mereka mengumpulkan keluarganya dan
memperlihatkan bunga mawar itu sebagai bukti karomah. Kemudian mereka
berkata: pada pagi hari kami memperlihatkan bunga itu kepada
Muhammad Yasir dan dia meletakkannya di dalam mushhaf al Qur’an. Dan
di pagi hari berikutnya bunga mawar itu tidak ada lagi di dalam
mushhaf al Qur’an.
Mujahidin Mengantuk
Allah swt. berfirman
“(Ingatlah),
ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan
daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk
menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu
gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh
dengannya telapak kaki(mu).” QS. Al Anfal:11Disebutkan di dalam
mukhtashar Ibnu Katsir milik ash Shabuni:2/90, Abu Thalhah berkata:
saya adalah salah satu orang yang pernah mengantuk di perang Uhud.
Berkali-kali pedang saya jatuh. Setiap pedang itu jatuh saya
mengambilnya, demikian seterusnya. Dan saya melihat mereka
berputar-putar di bawah naungan perisainya.
Al
hafizh Abu Ya’la berkata dari Ali ra. dia berkata: pada perang Badar
tidak ada yang menunggang kuda kecuali al Miqdad. Dan kami semua
tertidur kecuali rasulullah saw. yang melaksanakan shalat di bawah
pohon, dia menagngis sampai pagi.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Mengantuk ketika perang adalah keamanan dari Allah swt. Dan mengantuk ketika shalat adalah dari syetan.”
Arsalan Mengantuk
- Maulawi
Arsalan menceritakan kepadaku, bahwasannya dia mengantuk Ketika
terjadi pertempuran di Syahiko selama 10 menit, padahal
berbagai jenis bom menjurus kepadanya.
- Abdurrahman menceritakan kepadaku, di
dalam peristiwa perang di Depki beberapa tenk dan kendaraan
perang lainnya yang berjumlah 150-200 menyerbu kami. Akibat
banyaknya bom meledak yang bising itu pendengaran para mujahidin
sedikit terganggu selama dua atau tiga hari. Kemudian kami
tertidur ketika terjadi pertempuran dan kami bangun dengan
perasaan sangat nyaman. Kemudian salah seorang mujahid melempar
sebuah tenk dan terbakar, dan sebagian percikan apinya menimpa
kendaraan mobil yang mengangkut bahan peledak, maka mobil itupun
ikut meledak. Pertempuran itu berakhir dengan hasil, dari 7
mobil yang ada 5 darinya menjadi barang rampasan perang.
- Abdullah –pengawal pribadai Hekmatyar–
menceritakan kepadaku, dia berkata: saya tertidur beberapa kali
ketika terjadi perang, maka saya menyimpulkan, ini adalah
keamanan dari Allah swt. dan nikmat-Nya yang Dia anugerahkan.
- Abdurrasyid Abdul Qohhar menceritakan
kepadaku di Baghman, dia berkata: saya menyaksikan tiga kali
rasa kantuk yang menimpa para mujahidin ketika tentara Rusia
melancarkan serangan. Mereka tertidur selama 2 hingga 3 menit.
Setelah tersadar mereka bangkit dengan semangat baru dan dapat
mengalahkan tentara Rusia.
ALLAH MELINDUNGI PARA MUJAHIDIN
Allah swt. berfirman,
“Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” QS. Ali Imran:145
“Berkata
Ya’qub:”Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu,
kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu
dahulu”.
Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para Penyayang.” QS. Yusuf:64
- Akhtar Muhammad terlindas oleh tank
Muhammad Munjil menceritakan
kepadaku di Ghazni, dia berkata: saya melihat dengan mata kepalaku
sebuah tenk berjalan di atas tubuh Akhtar Muhammad dan dia tidak
mati. Ketika tentara Rusia tahu dia belum mati, mereka kembali
melindasnya dan dia tidak mati juga. Kemudian mereka mengambilnya
bersama dua orang mujahidin yang lain dan menembaknya dengan tiga
senjata mesin dan dia belum mati juga, namun dua mujahid yang lain
mati syahid. Ketiganya tersungkur dan setelah itu mereka menimbunnya
dengan tanah. Setelah tentara komunis itu pergi Akhtar Muhammad
bangun dan kembali bergabung bersama mujahidin. Dia bisa menikmati
hidup dan berjihad kembali.
- Nashrullah tertembak oleh dua butir peluru dan kedua peluru itu jatuh ke dalam sakunya
Muhammad Munjil menceritakan
kepadaku, Nashrullah –salah satu mujahid di Ghazni– menceritakan
kepadaku: dia tertembak oleh dua butir peluru, namun tidak melukai
tubuhnya malah peluru itu jatuh ke dalam sakunya. Kami memperlihatkan
kepada mujahidin yang ada dan mereka membenarkannya.
- Hadhrat Syah Tertembak oleh peluru di bagian matanya dan dia tidak buta
Arsalan menceritakan
kepadaku, dia berkata: Hadharat Syah tertembak oleh peluru doska di
bagian matanya, namun dia tidak buta, hanya saja matanya memerah.
Muhammad Naim –komandan di
wilayah Baghman menceritakan kepadaku, dia berkata: sebuah pesawat
menjatuhkan 14 bom, semuanya meledak -13 di antaranya sangat dekat
dengan dirinya namun ledakan itu tidak menyebabkan seorangpun
terluka.
- Tubuh Mujahidin tidak mempan oleh Peluru
Saya (Abdullah Azzam) melihat
dengan kedua mataku baju gamis Khaja Muhammad terbakar
(tercabik-cabik) oleh ledakan bom mortir. Ledakan itu meninggalkan
lima lobang besar, namun ledakan itu tidak melukai tubuh mujahidin
kecuali satu orang saja.
- Tiga orang mujahid di dalam kemah yang terbakar tidak terluka sama sekali
Ibrahim menceritakan
kepadaku, dia adalah saudara laki-laki kandung Jalaluddin, pada
tanggal 8 Maret 1983 M dua peluru roket jatuh membakar sebuah kemah
di sembilan tempat. Kemah tersebut dihuni oleh tiga orang, namun
tidak ada seorangpun yang terluka.
- Bajuku terbakar dan 20 orang lainnya juga terbakar, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
Ibrahim menceritakan
kepadaku, dia berkata: pada tanggal 20 Sya’ban 1402 H, di sebuah
pertempuran Bajai, Khausat dan Baktia, beberapa bom jatuh kepada kami
dan meladak. Maka kami terkejut celanaku terbakar, demikian juga
saya melihat celana Ibrahim terbakar akibat ledakan bom tersebut,
namun celana itu masih melekat dan tubuhpun tidak terluka. Mayoritas
yang hadir pada saat itu, tali pinggang sebagian mereka terbakar dan
putus, demikian pula baju mereka. Akan tetapi tidak ada seorangpun
yang terluka.
- Mobil Ibrahim Melindas ranjau dan tidak meledak, padahal ketika ranjau itu dilindas oleh tenk seketika itu meledak
Ibrahim menceritakan
kepadaku: kami bersama 30 mujahid di Zarmut. Musuh saat itu 300
tentara dengan tenk dan panser namun musuh dapat dikalahkan. Kami pun
mendapat harta rampasan yang terdir atas dua senjata mesin, 300
granat dan bom, 30.000 butir peluru dan 6 buah klashenkov. Kami
menaruh bahan-bahan peledak di sebuah mobil yang dikendarai oleh
Muhammad Rasul dan saya berada di sampingnya. Lalu kami menelindas
sebuah ranjau dan tidak meledak. Namun ketika sebuah tenk
menelindasnya ranjau itu meledak.
- Saya
melihat dengan kedua mataku sebuah bom dari senjata RPJ
tertembak oleh sebutir peluru, padahal bom itu sedang dibawa oleh
seorang mujahid, namun ledakan itu tidak melukainya.
- Fathullah menceritakan
kepadaku, sebutir peluru membakar saku baju Zargon Syah, ketika
itu pula sebuah kaca cermin pecah dan sebuah buku tulis terbakar,
namun semuanya tidak melukai tubuhnya.
- Fathullah menceritakan
kepadaku, ada sebuah pesawat menjatuhkan bom dan membakar sebuah
perkemahan, namun api itu tidak membakar para mujahidin yang berada
di dalam kemah itu.
- Sebuah bom meledak di
antara dua orang laki-laki bernama ‘Aqlullah dan di sampingnya
Abdurrahim, namun ledakan itu tidak melukai keduanya. Dan komandan
Abdurrahman juga menceritakan kepadaku kisah ini.
- Beberapa ranjau meladak
di bawah tank yang ditunggangi oleh mujahidin, namun tidak melukai
mereka kecuali hanya sorban mereka saja yang terbang.
Fathullah masuk ke sebuah
tenk bersama Ibrahim untuk menaklukan benteng Bary, tiba-tiba ada
ranjau meledak dari bawah tenk dan sorban mereka terbang, namun tubuh
mereka tidak terluka sama sekali.
- Abdurrahim
menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat seorang
perwira Sayyid Abdul ‘Ali keluar dengan baju terbakar akibat
tembakan peluru, namun tubuhnya tidak terluka.
- Maulawi Yordal –komandan di
wilayah Wardak menceritakan kepadaku, ada 8 pesawat tempur
menyerbuku ketika saya melintasi jalan di antara dua desa yang
jaraknya kira-kira 10 Km, namun serangan pesawat-pesawat itu
tidak melukai tubuhku dan saya melihat pilot pesawat itu serta
saya tetap menenteng senjataku.
KARAMAH PARA SYUHADA’
1. Bau wangi para syuhada
Bau
wangi darah para syuhada sangat dikenali oleh mujahidin dan mereka
dapat mencium bau tersebut dari jarak yang jauh. Allah swt. berfirman,
“Tatkala
kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah
mereka:”Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak
menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku).” QS. Yusuf: 94
Ibnu Katsir berkata: yaitu keluar dari mesir dan Ya’qub ‘Alaihissalam berada di Pakistan.
- Arsalan
menceritakan kepadaku: saya mengetahui bau wangi itu pada malam hari
yang gelap gulita di tempat syahidnya Abdul Bashir.
- Bau wangi mayat Walijan dapat tercium dari jarak 2,5 Km. Ibrahim,
saudara kandung Jalaluddin, bercerita kepadaku, dia berkata: saya
pernah berkata kepada salah seorang di sampingku, ini adalah bau
wangi orang mati syahid, karena darah syuhada memiliki bau wangi yang
khas dan suci yang dapat kami kenali, dan saat itu kami belum tahu
jika daerah adalah tempat syahidnya salah seorang mujahidin.
- Khoyyal dapat mengetahui suatu tempat salah seorang yang mati
syahid dari bau wanginya. Saya pernah mencium bau yang sangat wangi.
Maka saya berkata kepada temanku, Aqluddin, di tempat ini pasti ada
seorang yang pernah mati syahid. Lalu saya bertanya kepada penduduk
setempat dan mereka menjawab bahwa memang di tempat ini ada seorang
yang mati syahid.
- Bau wangi dari minyak wangi mungkin hanya bertahan sampai satu
pekan, namun bau wangi orang mati syahid masih terasa wangi hingga
lebih dari tiga bulan. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia
berkata: Habibullah, yang mendapat sebutan Yaqut, dia menceritakan
kepadaku, dia berkata: Saudaraku mati syahid, setelah tiga bulan,
ibuku bermimpi bahwa dia berkata, seluruh lukaku sembuh, kecuali luka
di kepala. Maka ibuku ingin membuktikannya. Diapun menggali kuburnya
yang berada dekat dengan kuburan yang lain, setelah lubang kubur itu
tampak, demikian pula kuburan yang ada di sampingnya, kami melihat
ada seekor ular berada di atas mayat, lantas ibuku berkata: jangan
kamu gali lagi. Saya berkata: Sesungguhnya saudaraku itu mati syahid,
tidak mungkin kita mendapati ada ular. Setelah kami dapat
menggalinya, tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga
menusuk hidung dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau
yang sangat wangi. Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya
mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya dan karena itulah jarinya
menjadi wangi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian, sampai
sekarang, jarinyapun masih bau wangi seperti minyk kasturi.
- Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: ada 4 mujahidin
bersama kami yang gugur sebagai syahid di suatu tempat yang disebut
Botwardak. Setelah empat bulan, kami masih mencium bau wangi seperti
minyak kasturi dari mayat mereka.
- Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, saya melihat Abdul Ghayyats
setelah tiga hari dari syahidnya, dia duduk bertinggung (mengangkat
lututnya hingga menempel ke perut), kami mengira dia masih hidup.
Sayapun mendekatinya dan menyentuhnya, lalu dia berbaring terlentang
seperti semula.
2. Para syuhada tidak mau melepas senjata mereka
a. Mir Agha, yang mati syahid di Lokar, dia enggan melepas pistolnya
Zubair
Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata, dia mati syahid dengan
menggenggam pistolnya. Beberapa mujahid datang dan berusaha mengambil
pistol tersebut, namun dia enggan melepasnya. Ketika mayat Mir Agha
di bawa ke rumahnya, sang ayah, Qadhi mir Sultan berkata kepadanya:
Wahai anakku, pistol ini bukan milikmu lagi, namun ini adalah milik
mujahidin. … lalu pistol itu dilepasnya.
b. Asy Syahid Sultan Muhammad enggan melepas senjata Klasincov di Lokar.
Zubair
Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata: pada Bulan Februari
tahun 1983 seorang tentara Rusia berusaha berkali-kali melepas senjata
AK 47 Khalasnikov, namun tidak berhasil. Kemudian mereka kesal dan
mengambilnya dengan cara memotong tangannya.
c.
Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: bahwasannya
Muhammad Ismail dan Ghulam Hadharat enggan melepas senjatanya setelah
dia mati syahid.
3. Para Syuhada Tersenyum
a.
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Jalil adalah
seorang mahasiswa yang shaleh, dia terkena lemparan geranat dari
serbuan pesawat udara dan beliaupun syahid. Setelah jenazahnya
dishalatkan –karena menurut madzhab hanafiyah, orang mati syahid harus
dishalatkan, ketika itu waktu ashar, mereka mengantarkan jenazah ke
rumah orang tuanya dan tidak dikuburkan hingga pagi hari. Beberapa
mujahidin yang menunggunya membuka kain yang menutup mukanya dan
terlihat oleh mereka Abdul Jalil tersenyum. Mendengar hal itu
mujahidin yang lainpun ingin melihatnya, mereka berkata: Abdul Jalil
belum mati. Arsalan berkata: dia sudah syahid. Mereka berkata lagi: dia
tidak boleh dikubur sampai kita yakin bahwa dia telah mati sejak
kemarin sore dan kita harus mengulangi shalat jenazahnya. Arsalan
berkata: dia itu sudah mati sejak kemarin sore, ini adalah salah satu
karomah orang yang mati syahid.
b. Hamidullah tersenyum
Muhammad
Umar, dia adalah komandan tinggi Baghman, dia menceritakan kepadaku,
dia berkata: Hamidullah mati syahid bersama kami. Ketika
mengkuburkan mayatnya kami mendengar dia tertawa. Saya pun tidak
percaya, lalu saya keluar dari lubang kubur dan saya mengusap
berkali-kali mataku, mungkin ini adalah mimpi, ternyata itu adalah
kenyataan.
- Fathullah,
dia adalah komandan besar di Haqqoni, dia menceritakan kepadaku, dia
berkata: saya menyaksikan syahidnya Shahbat Khan setelah empat hari
dikubur, dia tersenyum. Lalu saya bersama mujahidin yang lain penasaran
dan menggali kuburnya. Khairullah berkata: sungguh saya melihat dia
memandang ke arah kami.
4. Tubuh Para Syuhada Tidak Membusuk
a.
Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat
sekitar 1200 orang mati syahid. Saya tidak melihat satupun dari
tubuh mereka berubah, dan saya juga tidak melihat seorangpun dari
tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing pada saat mereka
memakan tubuh mayat orang-orang komunis.
b.
Fathullah menceritakan kepadaku, dia berkata: seorang mujahid
menceritakan kepadaku, dia berkata: saya punya seorang teman, namanya
Hakim, dia pernah berkata: kami pernah mengeluarkan jasad Tamir Khan
yang syahid setelah empat bulan dimakamkan. Tubuhnya tidak berubah
dan darahnya masih mengalir dengan semerbak bau wangi minyak kasturi.
c.
Jalaluddin menceritakan kepadaku di Jadran – Baktia, dia berkata:
saya tidak melihat seorang pun dari tubuh orang yang mati syahid itu
menjadi makanan anjing. Saya pernah melihat jasad Jalab yang
tergeletak selama 25 hari dan di sekitar jasad beliau tergeletak
banyak jasad orang-orang komunis, gerombolan anjing itu memakan jasad
orang-orang komunis, namun tidak menyentuh jasad Jalab yang mati
syahid.
DOA MUJAHIDIN DAN PERTOLONGAN ALLAH
- Amunisi mujahidin habis, maka Allah swt. memberi kemenangan kepada mereka.
Yordal menceritakan kepadaku
di daerah Jagtowardak, dia berkata, kami bertempur melawan tentara
komunis selama tujuh hari hingga persediaan peluru kami habis pada
hari ketujuh. Pada malam itu pertempuran terjadi dan tentara komunis
mendapat serangan dari tiga penjuru –kami tidak tahu dari mana
letupan api itu berasal–tentara kafir pun terheran-heran menyaksikan
jenis senjata yang ditembakkan ke arah mereka. Sebab mereka juga
tidak melihat janis peluru itu sebelumnya. 500 orang kafir tewas, 23
di antara mereka adalah perwira tinggi. Selain mereka ada yang lari
dan sebagian lagi lari dengan menawan beberapa orang muslim. Ketika
mereka bertanya kepada tawanannya, dari mana kalian mendapatkan peluru
itu, kami belum pernah melihat jenis peluru itu sebelumnya.
- Saidurrahman
menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: kami pernah
kehabisan air di gunung Waijal sehingga kami kelelahan dan tidak
mampu melanjutkan perjalanan. Maka kami bertanya kepada
komandan semoga dapat mendaptkan air. Mereka pun menjawab, di
gunung ini tidak ada air. Kemudian kami berdoa kepada Allah swt.,
tiba-tiba tidak jauh dari tempat kami beristirahat air
memancarkan dari salah satu bebatuan besar. Lalu kami yang
berjumlah 45 mujahid menikmati air tersebut.
- Khayyal Muhammad, menantu Jalaluddin Haqqoni, menceritakan
kepadaku, dia berkata: jumlah kami seluruhnya ada 60 orang yang
terbagi di dua tempat yang berbeda. Satu tempat berjumlah 20
mujahid dan di tempat lain berjumlah 40 mujahid. Kemudian datang
musuh yang berjumlah kira-kira 1300 tentara dengan 80 kendaraan
tempur. Saya berdiri dan berdoa kepada Allah swt. mengucapkan:
“Dan tidaklah kamu itu yang melempar pada saat kamu melemparnya, akan tetapi Allah-lah yang melemparnya.”
Setelah
itu saya mengambil sebilah tongkat dan saya mengucapkan “Muka-muka
yang jelek” kemudian melemparkan tongkat tersebut ke arah tenk-tenk
musuh dan tenk itu terbakar. Peristiwa ini terjadi setelah shalat
zhuhur. Tenk pertama yang datang jatuh dari jembatan setelah dilempar
dengan senapan mesin kosong oleh mujahidin. Kemudian yang lain
melemparnya dengan granat kecil yang jatuh di samping tenk. Melihat hal
itu, orang-orang kafir yang mengendarai tenk itu mengira bahwa ada
granat di bawah kendarannya sehingga merekapun mengarahkan kendaraan
ke tepi jalan, namun sayang, mereka terjebak oleh tanah yang gembur
sehingga kendarannya terperangkap dan tenk-tenk yang lainpun menutup
jalan. Tentara kafir akhirnya turun dari kendaraan dan menyerah.
Harta
ghanimah yang diperoleh adalah : 7 senjata mesin, 21 senjata RPG,
1600 AK 47, 7 senjata mesin 82mm, 26.000 peluru, 25 mobil panser dan
sisanya kami bakar beserta beberapa senjata mesin lainnya.
- Abdurrahman
menceritakan kepada kami, dia adalah komandan mujahidin di
Batur, dia berkata, ada 800-1200 musuh beserta 58 tenk dan mobil.
Saat itu kami berjumlah 30 orang laki-laki. Pertempuran terjadi
selama tiga hari. Pada hari ke-3, kami hanya memiliki 5 peluru…
ketika datang waktu shalat zhuhur kami berkata: kita tidak bisa
lagi menahan serang musuh. Setelah kami melakukan shalat
zhuhur, kami berdoa. Akhirnya kami bertahan di benteng dan
menembak mobil-mobil musuh –dengan izin Allah swt.– mobil itu
terbakar. Tentara musuh akhirnya lari dan sebagian mereka menyerah.
Harta ghanimah yang diperoleh adalah: 5 kendaraan tenk, senjata
mesin, 30 mobil, 16 roket dengan jarak tempuh 9 Km dan senjata
klashenkov yang jumlahnya tidak terhitung.
KARAMAH-KARAMAH MUJAHIDN YANG LAIN
Air keluar di wilayah Jardak
Sekelompok
dari orang-orang afghanistan ada yang tinggal di daerah Jardak,
Pakistan. Tiba-tiba air keluar di daerah tersebut sehingga daerah itu
menjadi daerah hijau (subur). Kamudian orang-orang Pakistan
merampasnya dan mengusir orang-orang Afghan itu, maka setelah mereka
diusir daerah tersebut berubah menjadi kering kembali.
Awan tipis menutup gunung yang menjadi markas mujahidin
Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: di masa pemerintahan
Taraqi, kami tidak bisa menyalakan api di gunung yang menjadi markas
kami, karena apabila mata-mata musuh melihat kumpalan asap mereka akan
melaporkan kepada pihak pemerintah. Maka Allah swt. mengirimkan awan
di atas gunung selama satu tahun sehingga asap api pun tidak
terlihat karena diselimuti oleh awan.
Semua anggota keluarga mujahidin yang bergabung jihad tidak berada di Afghanistan
Jalaluddin
Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: pada masa pemerintahan
Taraki, apabila mereka mendapatkan ada seorang mujahid yang mati
syahid, maka mereka akan membunuh seluruh anggota keluarganya. Dan dari
seluruh anggota mujahidin yang bergabung di dalam jihad, seluruh
anggota keluarga mereka telah hijrah dari bumi Afghanistan. Ini adalah
anugerah dari Allah swt.
Burung Bersama Mujahidin
Cerita
tentang burung ini diriwayatkan secara mutawatir. Burung-burung itu
datang terlebih dahulu sebelum pesawat-pesawat tempur musuh, sehingga
mujahidin akan mengetahui jika pesawat-pesawat tempur tersebut akan
datang. Dan ketika pesawat itu datang, burung-burung itu terbang di
bawah pesawat tempur dengan kecepatan yang sama. Padahal kita tahu
bahwa kecepatan pesawat tempur adalah dua atau tiga kali lebih cepat
dari kecepatan suara. Para mujahid memiliki firasat yang sama bahwa
apabila burung-burung itu ikut serta, maka itu artinya kerugian yang
akan menimpa lebih sedikit.
Dan
seorang mujahid bernama Muhammad Karim menceritakan kepadaku bahwa
dia melihat banyak sekali burung. Dia berkata: saya melihatnya lebih
dari 20 kali,… Jalaluddin Haqqoni berkata: saya melihat kejadian
seperti itu berkali-kali…. Arsalan berkata; saya melihat peristiwa itu
berkali-kali.
Selain
mereka adalah Muhammad Syirin, Maulawi Abdul Hamin, Alam Jalla Fadhlu
Muhammad, Ja’an Muhammad, Khiyar Muhammad, Wazir Bad Syah, Sayyid
Ahmad Syah dan Ali Jaan.
Awan Tipis Melindungi Mujahidin
Muhammad
Yasir menceritakan kepadku, dia berkata: saya pernah berada dekat
dengan medan pertempuran, di mana pesawat-pesawat Rusia menyerbu
mujahidin di wilayah terbuka. Kami berdoa kepada Allah swt., setelah itu
tiba-tiba muncul debu hitam memenuhi bumi pertempuran, akhirnya
mujahidin selamat.
Abdul
Karim Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: suatu ketika ada
dua buah tenk mendekat dan mengarahkan moncong meriamnya ke arah
kami. Mereka ingin menangkap kami hidup-hidup, maka kami berdoa
kepada Allah swt. tiba-tiba debu hitam beterbangan memenuhi wilayah
sekitar dan dengan karunia Allah swt. kami dapat selamat.
Beberapa Tank Hancur Tanpa Ada Perlawanan
Al
Qadhi (Abu ath Thahir al Badgesi) pernah bersumpah kepadaku, dia
berkata: kami berjumlah 300 mujahid dan kami hanya memiliki kira-kira 15
granat saja. Kami mendapat serangan dari kekuatan 40 tenk dan 15
mobilpanser. Orang-orang komunis itu kalah setelah semua kendaraan
tiba-tiba hancur dan hanya tersisa dua kendaraan yang mengangkut
pasukan.
Ketika
orang-orang komunis, yang tertawan, ditanya sebab mereka hancur,
mereka menjawab, lawan kami menggunakan senjata berat, al Haqqi
bersumpah, saya melihat peristiwa musuh itu hancur, padahal kami tidak
membawa satu pun senjata dan peluru sama sekali.
Kisah
diatas adalah cuplikan dari kisah kisah karamah yang di dapat dalam
peperangan dalam melawan kaum kafirin, buku "Ayaturahman Fi Jihadil
Afghan" adalah buku yang di susun oleh Abdullah Azzam sementara beliau
terlibat langsung dalam medan jihad di bumi Afghanistan.
Ketika
membaca kisah ke zuhud an Umar Ibnul Khattab, saya mengira bahwa kisah
seperti itu tidak mungkin terjadi lagi di hari ini, akan tetapi di
sana bisa disaksikan bahwa rumah Syaikh Sayyaf (Komandan Mujahidin) di
bangun dari tanah dan ruang tamunya hanya sebuah tenda kecil yang
berada di luar rumah dan penghasilan beliau hanya 1,5 real tiap bulan.
smentara ratusan ribu pasukan mujahidin disana tidak mendapatkan gaji
walau sepeserpun. Kisah hebatnya pengorbanan mereka bahkan sudah di
ulai dari awal peperang dengan pihak komunis, mereka bahkan menjual 600
ekor dombanya hanya untuk membeli sepucuk senjata organik karena harga
senjata organik adalah 600 dollar kuwait yang di belinya di pasar
gelap. Dan bahkan mereka juga rela untuk melakukan perjalanan 1500 mil
dengan berjalan kaki untuk membeli senjata ke kawasan perbatasan
Pakistan.
Sementara hal
yang menjijikan selalu di tampilkan oleh Amerika ketika mereka
berteriak teriak bahwa mereka membantu mujahid Afghanistan dan bahkan
Amerika dengan tak tau malunya membuat film Rambo yang menggambarkan
tentang betapa senangnya mereka (amerika) dalam membuat kedustaan dan
menggambarkan bahwa rambo (amerika) ada di balik kemenangan Mujahidin
Afghanistan. Dan pada saat ini, tahun 2010, mereka Amerika dan
konco-konconya sudah mengetahui betapa hebatnya kaum kujahidin
Afghanistan yang tidak bisa di kalahkan walaupun Amerika mengeroyok
Aghanistan habis habisan.
Berbagai
penindasan dan pembantaian yang ditimpakan kepada kaum Muslimin di
berbagai belahan bumi ini sudah tidak dapat di sembunyikan lagi, dan
kaum kafirin selalu menyerang dengan dua jurus yaitu madu dan racun,
sementara mulutnya terus membicarakan tentang perdamaian, HAM,
demokrasi di sisi lain tangan mereka tidak segan segan membantai
ratusan ribu bahkan jutaan rakyat Iraq, Afghanistan dan Amerika juga
dengan tanpa rasa malu selalu mendukung kebiadaban penjajahan Israel
atas Bangsa Palestina.
Sementara
kebanyakan bangsa indonesia yang mayoritas muslim masih sibuk mencari
harta dunia dan selalu berteriak bahwa jihad terbesar adalah "perang
melawan hawa nafsu"
Naudzubilah mindzalik